Fosil yang ditemukan para ilmuwan terdiri dari tengkorak, rahang, tulang hyoid, dan tulang atlas (ruas tulang belakang pertama) milik paus Basilosauridae subdewasa.
Berukuran kecil, paus tersebut diperkirakan memiliki panjang hanya sekitar 2,5 meter dengan massa tubuh sekitar 187 kilogram.
Tim menggunakan CT scan untuk menganalisis gigi dan tulang paus guna merekonstruksi pola pertumbuhan dan perkembangannya.
Hasilnya, gigi dan tulang menunjukkan Tutcetus rayanensis tersebut mendekati usia dewasa ketika mati.
Di sisi lain, kecepatan perkembangan gigi dan ukuran Tutcetus yang kecil menunjukkan, hewan ini memiliki umur yang lebih pendek dan cepat dibandingkan paus berukuran besar.
Fosil tersebut turut membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana keluarga Basilosauridae berhasil menjalani masa-masa awal sebagai makhluk akuatik sepenuhnya.
"Tutcetus secara signifikan memperluas rentang ukuran paus Basilosauridae dan mengungkapkan perbedaan besar di antara paus selama periode Eosen tengah," ujar salah satu penulis, dari MUVP, Mohammed Antar.
Baca juga: Kisah Paus Paling Kesepian, Hidup dengan Nyanyian yang Tak Pernah Dijawab Kawanan
Dia melanjutkan, penyelidikan terhadap salah satu fosil Basilosauridae tertua ini dapat mengungkap keberadaan kumpulan fosil paus purba yang jauh lebih tua.
Penemuan itu juga menurutnya dapat berpotensi memengaruhi pengetahuan saat ini tentang kemunculan dan penyebaran paus di masa lalu.
Sementara itu, penemuan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah peneliti mengungkap temuan Basilosauridae yang dianggap sebagai hewan terberat yang pernah hidup.
Ahli paleontologi di Royal Belgian Institute of Natural Science, Olivier Lambert mengatakan, penemuan paus kecil tersebut menggambarkan penyebaran geografis Basilosauridae yang mengesankan selama masa Eosen.
"Keberagaman dan disparitas morfologi seperti itu mungkin juga memberi tahu kita tentang penggantian Cetacea amfibi berkaki empat terakhir dengan paus pertama yang sepenuhnya akuatik," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.