Paulus mengatakan, kesehatan gigi adalah bagian integral atau tidak terpisahkan dari seluruh kesehatan tubuh.
Menurutnya, penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat dapat menjalar, salah satunya dalam bentuk penyakit DNM.
Sayangnya, data menunjukkan tingkat kesehatan gigi masyarakat masih cukup memprihatinkan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan, 57,6 persen penduduk Indonesia bermasalah gigi dan mulut.
"Namun, hanya 10,2 persen yang mendapatkan perawatan dari tenaga medis gigi," tutur Paulus.
Dari seluruh penduduk, 88,8 persen tercatat mengalami karies gigi atau gigi berlubang, dan 74,1 persen menderita radang jaringan penyangga gigi.
Bukan hanya itu, sebanyak 51,4 persen penduduk mengalami kehilangan gigi, tetapi hanya 5,5 persen saja yang telah menggunakan gigi tiruan.
"Dalam pemeliharaan kesehatan gigi menunjukkan, 94,5 persen penduduk telah menyikat gigi setiap hari, namun hanya 2,3 persen saja yang menyikat gigi pada saat yang benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur," papar Paulus.
Baca juga: Beredar Video Tambal Gigi Hanya dengan Gel Temporary Tooth, Amankah?
Selain penyakit DNM, masalah gigi dan mulut yang tidak mendapat penanganan juga dapat memicu beberapa kondisi, seperti:
Meski tidak banyak kasus yang berkembang menjadi penyakit-penyakit tersebut, Paulus tetap mengingatkan pentingnya perawatan gigi dan mulut.
"Penting untuk segera melakukan perawatan terhadap penyakit gigi, dan yang lebih penting lagi melakukan pencegahan penyakit gigi dan mulut," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.