Saat itu, dia meminta agar tidak diperlakukan diskriminatif dan dilindungi dari kejaran pasukan Sekutu.
Masharo Aoki dan pasukannya bahkan menyatakan diri untuk masuk Islam, serta mengganti nama mereka menjadi nama pribumi.
Sejak itulah, Yang Chil Seong resmi berganti nama menjadi Komarudin.
Baca juga: 6 Kontroversi Matty Healy, Vokalis The 1975, Pernah Selfie Injak Bendera Korea Selatan
Adapun salah satu aksi heroik Komarudin dan rekannya, saat menghancurkan jembatan yang menghubungkan Wanaraja dan Garut pada 1947, sehingga pasukan Belanda gagal masuk Wanaraja.
Usai peristiwa hancurnya penghubung Wanaraja dan Garut, Komarudin dan Pasukan Pangeran Papak masuk dalam daftar buronan paling dicari Sekutu.
Tak hanya pasukan Belanda, beberapa pribumi juga turut menjadi mata-mata karena diiming-imingi imbalan besar.
Komarudin dan kawan-kawannya pun berhasil ditangkap saat Divisi Siliwangi hijrah ke Yogyakarta, dan berujung pada eksekusi mati pada 10 Agustus 1949.
Kini, jasad Komarudin telah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya di Garut dengan gelar kehormatan pahlawan kemerdekaan pada 1975.
Baca juga: Selain Kartini, Ini 7 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Berjuang untuk Kemerdekaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.