Selain itu, hal yang sama juga dilakukan dalam acara perkawinan, pelantikan kepala desa, dan upacara-upacara adat lainnya.
Kain tenun Tanimbar terdapat hampir di semua desa di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, namun dengan motif yang berbeda-beda.
Penenun yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, pada umumnya adalah perempuan.
Diketahui, sudah menjadi tradisi apabila seorang anak perempuan mulai beranjak dewasa, ia harus tahu cara menenun. Jika tidak, maka ia belum dianggap dewasa dan belum siap untuk kawin.
Baca juga: Dari Kremasi hingga Jasad Dimakan Hewan, Ini 8 Ritual Pemakaman Paling Unik di Dunia
Umumnya, corak tenun tradisional ini diadaptasi dari alam sekitarnya, misalnya motif binatang, tumbuhan, dan lain-lain.
Diketahui, terdapat puluhan motif atau corak dalam pembuatan kain tenun tanimbar ini, beberapa di antaranya adalah:
Baca juga: Makanan Tradisional Terenak di Bandung Versi Taste Atlas
Motif yang dibuat pada tenun Tanimbar memiliki makna filosofis tersendiri, misalnya motif anak panah, bendera, manusia tidak berkepala yang melambangkan keperkasaan manusia.
Untuk corak manusia, tumbuhan, dan hewan bermakna pemujaan terhadap roh-roh tertentu, kehidupan para leluhur yang diciptakan secara simbolik.
Ada juga motif lain berupa pola geometris yang cukup umum terdapat pada seni kerajinan menenun kain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.