Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kebakaran di Kapuk Muara, Jakarta, 400 Rumah Hangus dan 1.188 Jiwa Mengungsi

Kompas.com - 31/07/2023, 08:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comKebakaran terjadi permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (30/7/2023) pagi. Peristiwa ini membuat ratusan rumah hangus dan ribuan warga mengungsi.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (30/7/2023), kebakaran awalnya terjadi pukul 09.20 WIB. Warga kemudian melapor ke petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 09.22 WIB melalui telepon.

Petugas mulai memadamkan api pukul 09.30 WIB. Namun, hingga malam hari, api masih berkobar karena petugas mengalami sejumlah kendala.

Berikut sejumlah fakta kebakaran permukiman warga di Kapuk Muara, Jakarta Utara:

Baca juga: 5 Fakta Kebakaran di Gedung K-Link Tower, Penyebab Diduga dari Kompor Gas


1. Penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik

Dilansir dari Kompas.id, Minggu (30/7/2023), Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Abdul Wahid mengatakan bahwa kebakaran diduga terjadi akibat konsleting listrik.

Api didiuga bermula dari pemanas air listrik di samping Masjid Nurul Huda di RT 001 RW 003 yang mengeluarkan arus pendek listrik dan kemudian menyambar sebuah gudang.

Api yang membakar gudang pabrik garmen dan pewangi ruangan di dekat permukiman sebelah barat kemudian menyambar sampai ke rumah warga di arah timur Kapuk Muara.

Baca juga: Videonya Viral, Begini Nasib Pemulung yang Jarah Barang Sisa Kebakaran di Sintang

2. Sebanyak 140 personel pemadam kebakaran dikerahkan

Abdul menambahkan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran sekitar pukul 09.22 WIB melalui telepon.

"Kami langsung menuju lokasi dan tiba sekitar pukul 09.27 WIB," ujar Wahid.

Petugas kemudian mulai memadamkan api pukul 09.30 WIB.

Pihak pemadam kebakaran awalnya menurunkan lima unit pemadam. Kemudian, ditambah menjadi 25 unit pemadam dan menugaskan 140 personel untuk mengatasi kejadian tersebut.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Kebakaran Kedai Filosofi Kopi Melawai, Begini Kronologinya

 

3. Sebanyak 400 rumah hangus dan 1.188 jiwa mengungsi

Kebakaran di Kapuk Muara menyebabkan sekitar 400 rumah warga habis terbakar. Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak mengungkapkan sebanyak 1.188 warga diungsikan di tenda pengungsian yang berdiri di sekitar Jl. Kapuk Muara 2.

"Kurang lebih jumlahnya yang terdaftar 1.188 jiwa ya. Ada sekitar 200 KK (kepala keluarga) yang ada," ujarnya.

Para pengungsi mendapatkan bantuan sekitar 1.200 paket makanan, minuman, dan peralatan tidur. Selain itu, pengungsi mendapatkan bantuan toilet portabel dan obat-obatan.

Sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia.

Baca juga: Viral, Video Kebakaran SPBU Tlogomas Malang, Berawal dari Goyang Tangki Saat Isi BBM

4. Pemadam sempat sulit mengakses air untuk memadamkan kebakaran

Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Achmad Sadeli mengungkapkan, timnya mengalami kesulitan saat mengakses air untuk memadamkan kebakaran.

"Untuk kesulitan awal tadi sumber air ya, alhamdulillah sudah lancar tinggal kita masuk ke titik api di tengah," ujar Sadeli.

Berbagai bahan yang terbakar di gudang penyimpanan barang, seperti cairan pengharum ruangan, wallpaper, dan tumbler, juga menjadi kendala dalam proses pemadaman. Bahan-bahan tersebut membuat api sulit padam.

Selain itu, area yang terbakar luas sehingga titik api masih terus ada dan dipadamkan secara berkala. Hal itu karena bahan yang terbakar sulit dipadamkan, pemadaman api dilakukan menggunakan cairan foam.

Baca juga: Viral, Video Kebakaran Gudang BBM Subsidi di Sumut, Pertamina: Bukan Milik Kami

(Sumber: Kompas.com/Rizky Syahrial  | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com