KOMPAS.com - Kebakaran terjadi permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (30/7/2023) pagi. Peristiwa ini membuat ratusan rumah hangus dan ribuan warga mengungsi.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (30/7/2023), kebakaran awalnya terjadi pukul 09.20 WIB. Warga kemudian melapor ke petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 09.22 WIB melalui telepon.
Petugas mulai memadamkan api pukul 09.30 WIB. Namun, hingga malam hari, api masih berkobar karena petugas mengalami sejumlah kendala.
Berikut sejumlah fakta kebakaran permukiman warga di Kapuk Muara, Jakarta Utara:
Baca juga: 5 Fakta Kebakaran di Gedung K-Link Tower, Penyebab Diduga dari Kompor Gas
Dilansir dari Kompas.id, Minggu (30/7/2023), Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Abdul Wahid mengatakan bahwa kebakaran diduga terjadi akibat konsleting listrik.
Api didiuga bermula dari pemanas air listrik di samping Masjid Nurul Huda di RT 001 RW 003 yang mengeluarkan arus pendek listrik dan kemudian menyambar sebuah gudang.
Api yang membakar gudang pabrik garmen dan pewangi ruangan di dekat permukiman sebelah barat kemudian menyambar sampai ke rumah warga di arah timur Kapuk Muara.
Baca juga: Videonya Viral, Begini Nasib Pemulung yang Jarah Barang Sisa Kebakaran di Sintang
Abdul menambahkan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran sekitar pukul 09.22 WIB melalui telepon.
"Kami langsung menuju lokasi dan tiba sekitar pukul 09.27 WIB," ujar Wahid.
Petugas kemudian mulai memadamkan api pukul 09.30 WIB.
Pihak pemadam kebakaran awalnya menurunkan lima unit pemadam. Kemudian, ditambah menjadi 25 unit pemadam dan menugaskan 140 personel untuk mengatasi kejadian tersebut.
Baca juga: Viral, Video Detik-detik Kebakaran Kedai Filosofi Kopi Melawai, Begini Kronologinya
Kebakaran di Kapuk Muara menyebabkan sekitar 400 rumah warga habis terbakar. Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak mengungkapkan sebanyak 1.188 warga diungsikan di tenda pengungsian yang berdiri di sekitar Jl. Kapuk Muara 2.
"Kurang lebih jumlahnya yang terdaftar 1.188 jiwa ya. Ada sekitar 200 KK (kepala keluarga) yang ada," ujarnya.
Para pengungsi mendapatkan bantuan sekitar 1.200 paket makanan, minuman, dan peralatan tidur. Selain itu, pengungsi mendapatkan bantuan toilet portabel dan obat-obatan.
Sejauh ini, belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia.
Baca juga: Viral, Video Kebakaran SPBU Tlogomas Malang, Berawal dari Goyang Tangki Saat Isi BBM
Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Achmad Sadeli mengungkapkan, timnya mengalami kesulitan saat mengakses air untuk memadamkan kebakaran.
"Untuk kesulitan awal tadi sumber air ya, alhamdulillah sudah lancar tinggal kita masuk ke titik api di tengah," ujar Sadeli.
Berbagai bahan yang terbakar di gudang penyimpanan barang, seperti cairan pengharum ruangan, wallpaper, dan tumbler, juga menjadi kendala dalam proses pemadaman. Bahan-bahan tersebut membuat api sulit padam.
Selain itu, area yang terbakar luas sehingga titik api masih terus ada dan dipadamkan secara berkala. Hal itu karena bahan yang terbakar sulit dipadamkan, pemadaman api dilakukan menggunakan cairan foam.
Baca juga: Viral, Video Kebakaran Gudang BBM Subsidi di Sumut, Pertamina: Bukan Milik Kami
(Sumber: Kompas.com/Rizky Syahrial | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Dani Prabowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.