KOMPAS.com - Sebuah unggahan ramai membahas burger yang dinilai tidak sehat padahal berisi bahan makanan sehat seperti sayur-sayuran, roti, dan daging.
Unggahan tersebut dimuat di akun Twitter ini pada Jumat (28/7/2023).
Dalam unggahan tampak gambar burger dan gambar sayur-sayuran seperti selada, mentimun, tomat, dan acar.
Kemudian terdapat narasi "healthy food (makanan sehat)" di bawah gambar sayur dan daging. Namun di bawahnya, di gambar burger, tertulis narasi "unhealthy food (makanan tidak sehat)".
"Ada yang bisa jelasin fess ?," tanya pengunggah.
Hingga Minggu (30/7/2023) malam, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 2,1 juta kali dan disukai lebih dari 23.700 pengguna Twitter.
Lantas, bagaimana penjelasan ahli gizi?
Baca juga: Beredar Isu Burger KFC Mengandung Babi, Perusahaan dan MUI: Tidak Benar!
Chef Andreas dari Hotel Noormans Semarang mengungkapkan alasan mengapa burger disebut sebagai makanan yang tidak sehat padahal di dalamnya berisi sayur-sayuran.
Ia menyebut, burger disebut sebagai junk food karena proses pemasakannya yang cepat dan mengandung banyak kolesterol yang kurang baik bila dikonsumsi secara berlebihan.
"Yang membuat burger menjadi makanan junk food adalah karena proses masaknya yang cepat, mengandung kolesterol tinggi, tinggi karbohidrat, serta rendah serat (low fiber)," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023).
"Low fiber itu berarti kurang sayuran atau seratnya," tambahnya.
Diketahui, burger memiliki isian sayuran seperti selada, tomat, mentimun, dan bawang bombai.
Namun, Chef Andreas mengatakan, jumlah sayur pada burger dinilai terlalu sedikit dibandingkan porsi daging olahan yang ada di dalamnya.
Burger biasanya berisi olahan daging ayam atau sapi yang kemudian ditutup dengan roti atau bun sebagai ciri skhasnya.
Tak jarang, beberapa burger juga memiliki campuran acar di dalamnya untuk memberikan rasa asam.