Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Perubahan Iklim? Berikut Pengertian dan Dampaknya

Kompas.com - 30/07/2023, 08:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan iklim atau climate change adalah salah satu fenomena yang menjadi masalah global.

Namun sebelumnya, perlu diingat bahwa iklim berbeda dengan cuaca. Cuaca adalah sekumpulan kondisi atmosfer di suatu lokasi dalam jangka waktu terbatas.

Sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata atmosfer di suatu lokasi dalam jangka waktu yang lama, misalnya 30 tahun atau lebih.

Baca juga: Apa Itu Ekosistem Terestrial? Berikut Pengertian dan Contohnya


Lantas, apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?

Apa itu perubahan iklim?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perubahan iklim adalah perubahan kondisi rata-rata atmosfer dalam jangka waktu yang lebih lama.

Iklim bumi dapat berubah dari waktu ke waktu, tidak hanya karena perubahan atmosfer tetapi juga interaksi antara atmosfer dengan faktor geologi, kimia, biologi, dan geografis.

Misalnya, iklim regional (serta iklim global Bumi) dapat berubah sebagai respons terhadap aktivitas vulkanik berat yang berkelanjutan.

Sebagian besar aktivitas itu pada gilirannya terkait dengan pergerakan lempeng tektonik Bumi, yang menggerakkan benua melintasi permukaan planet.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Berikut Penjelasannya

Selama ratusan ribu hingga jutaan tahun, benua bertabrakan dengan benua lain atau pecah, mengubah jalur arus laut dan angin lokal.

Ini mempengaruhi pengangkutan panas dari daerah tropis ke kutub. Iklim global Bumi juga telah berubah sebagai respons terhadap perubahan drastis kimia atmosfer.

Efek nyata perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global mulai menjadi fokus perhatian.

Misalnya, mencairnya gletser dan tudung es, naiknya permukaan laut, serta perubahan suhu musiman dan pola curah hujan.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Danau? Berikut Penjelasannya

Aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim

Ilustrasi penyebab efek rumah kaca.Freepik/wirestock Ilustrasi penyebab efek rumah kaca.

Manusia ikut berkontribusi terhadap perubahan iklim dengan menambah gas rumah kaca ke atmosfer, dan ini juga menjadi salah satu penyebab kondisi pemanasan global.

Dilansir dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa, perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang.

Perubahan tersebut bisa terjadi secara alami, karena perubahan aktivitas matahari atau letusan gunung berapi yang besar.

Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama karena pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bertindak seperti selimut yang menyelimuti Bumi, menjebak panas matahari dan menaikkan suhu.

Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Kandungan gas utama rumah kaca, termasuk karbon dioksida dan metana, termasuk yang berperan menyebabkan perubahan iklim.

Hal tersebut berasal dari pembukaan lahan dan penebangan hutan yang dapat melepaskan karbondioksida, sedangkan pertanian, operasi minyak dan gas merupakan sumber utama emisi metana.

Di sisi lain, energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian, dan penggunaan lahan adalah beberapa sektor utama penyebab gas rumah kaca.

Ilmuwan iklim telah menunjukkan bahwa manusia bertanggung jawab atas hampir semua pemanasan global selama 200 tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Dampak perubahan iklim

Ilustrasi dampak perubahan iklim.iStockphoto/DurkTalsma Ilustrasi dampak perubahan iklim.

Banyak orang mengira perubahan iklim adalah suhu Bumi yang menjadi lebih hangat. Tapi, kenaikan suhu hanyalah dampak awalnya.

Bumi adalah sebuah sistem, di mana semuanya terhubung, perubahan di satu area dapat memengaruhi perubahan di area lainnya.

Konsekuensi perubahan iklim sekarang ini termasuk kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, bencana badai, dan penurunan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Tornado Terbentuk? Berikut Penjelasannya

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Uni Eropa, perubahan iklim telah berdampak signifikan terhadap spesies tumbuhan dan hewan, serta tempat mereka bertahan hidup dan berkembang.

Beberapa spesies diperkirakan akan bergerak ke utara beberapa ratus kilometer, atau ke tempat yang lebih tinggi, sementara yang lain berpotensi punah.

Lanskap yang terfragmentasi oleh infrastruktur transportasi dapat menghambat kemampuan mereka untuk bergerak dan beradaptasi.

Perubahan iklim juga cenderung memperburuk masalah spesies invasif di Eropa. Ketika kondisi iklim berubah, beberapa lokasi mungkin menjadi lebih menguntungkan bagi spesies non-asli.

Mereka kemudian mulai berkembang dan berdampak negatif terhadap lingkungan tersebut dengan mengalahkan spesies asli, mengubah habitat, dan berkontribusi terhadap hilangnya keanekaragaman hayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com