Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Dimaksud dengan Perubahan Iklim? Berikut Pengertian dan Dampaknya

KOMPAS.com - Perubahan iklim atau climate change adalah salah satu fenomena yang menjadi masalah global.

Namun sebelumnya, perlu diingat bahwa iklim berbeda dengan cuaca. Cuaca adalah sekumpulan kondisi atmosfer di suatu lokasi dalam jangka waktu terbatas.

Sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata atmosfer di suatu lokasi dalam jangka waktu yang lama, misalnya 30 tahun atau lebih.

Lantas, apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?

Apa itu perubahan iklim?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perubahan iklim adalah perubahan kondisi rata-rata atmosfer dalam jangka waktu yang lebih lama.

Iklim bumi dapat berubah dari waktu ke waktu, tidak hanya karena perubahan atmosfer tetapi juga interaksi antara atmosfer dengan faktor geologi, kimia, biologi, dan geografis.

Misalnya, iklim regional (serta iklim global Bumi) dapat berubah sebagai respons terhadap aktivitas vulkanik berat yang berkelanjutan.

Sebagian besar aktivitas itu pada gilirannya terkait dengan pergerakan lempeng tektonik Bumi, yang menggerakkan benua melintasi permukaan planet.

Selama ratusan ribu hingga jutaan tahun, benua bertabrakan dengan benua lain atau pecah, mengubah jalur arus laut dan angin lokal.

Ini mempengaruhi pengangkutan panas dari daerah tropis ke kutub. Iklim global Bumi juga telah berubah sebagai respons terhadap perubahan drastis kimia atmosfer.

Efek nyata perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global mulai menjadi fokus perhatian.

Misalnya, mencairnya gletser dan tudung es, naiknya permukaan laut, serta perubahan suhu musiman dan pola curah hujan.

Manusia ikut berkontribusi terhadap perubahan iklim dengan menambah gas rumah kaca ke atmosfer, dan ini juga menjadi salah satu penyebab kondisi pemanasan global.

Dilansir dari laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa, perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang.

Perubahan tersebut bisa terjadi secara alami, karena perubahan aktivitas matahari atau letusan gunung berapi yang besar.

Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama karena pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bertindak seperti selimut yang menyelimuti Bumi, menjebak panas matahari dan menaikkan suhu.

Kandungan gas utama rumah kaca, termasuk karbon dioksida dan metana, termasuk yang berperan menyebabkan perubahan iklim.

Hal tersebut berasal dari pembukaan lahan dan penebangan hutan yang dapat melepaskan karbondioksida, sedangkan pertanian, operasi minyak dan gas merupakan sumber utama emisi metana.

Di sisi lain, energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian, dan penggunaan lahan adalah beberapa sektor utama penyebab gas rumah kaca.

Ilmuwan iklim telah menunjukkan bahwa manusia bertanggung jawab atas hampir semua pemanasan global selama 200 tahun terakhir.

Banyak orang mengira perubahan iklim adalah suhu Bumi yang menjadi lebih hangat. Tapi, kenaikan suhu hanyalah dampak awalnya.

Bumi adalah sebuah sistem, di mana semuanya terhubung, perubahan di satu area dapat memengaruhi perubahan di area lainnya.

Konsekuensi perubahan iklim sekarang ini termasuk kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran, naiknya permukaan laut, banjir, pencairan es kutub, bencana badai, dan penurunan keanekaragaman hayati.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Uni Eropa, perubahan iklim telah berdampak signifikan terhadap spesies tumbuhan dan hewan, serta tempat mereka bertahan hidup dan berkembang.

Beberapa spesies diperkirakan akan bergerak ke utara beberapa ratus kilometer, atau ke tempat yang lebih tinggi, sementara yang lain berpotensi punah.

Lanskap yang terfragmentasi oleh infrastruktur transportasi dapat menghambat kemampuan mereka untuk bergerak dan beradaptasi.

Perubahan iklim juga cenderung memperburuk masalah spesies invasif di Eropa. Ketika kondisi iklim berubah, beberapa lokasi mungkin menjadi lebih menguntungkan bagi spesies non-asli.

Mereka kemudian mulai berkembang dan berdampak negatif terhadap lingkungan tersebut dengan mengalahkan spesies asli, mengubah habitat, dan berkontribusi terhadap hilangnya keanekaragaman hayati.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/30/080000965/apa-yang-dimaksud-dengan-perubahan-iklim-berikut-pengertian-dan-dampaknya

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke