Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Oppenheimer, Einstein, dan Bom Atom: Kebenaran di Balik Hubungan Mereka

Kompas.com - 21/07/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kala itu, fisikawan Max Born turut mengundang Oppenheimer ke University of Gottingen di Jerman, tempatnya bertemu ahli fisika terkemuka lain, seperti Niels Bohr dan Paul A.M. Dirac.

Di universitas yang sama, Julius Robert Oppenheimer pun mendapatkan gelar doktor pada 1927.

Adapun setelah kunjungan singkat ke pusat sains di Leiden dan Zurich, dia kembali ke Amerika Serikat untuk mengajar fisika di University of California, Berkeley.

Bahkan, saat Perang Dunia II pecah pada 1939, Oppenheimer telah bertransformasi menjadi seorang fisikawan yang disegani di University of California.

Baca juga: Mengenang Kelahiran Albert Einstein, Sang Jenius Pembuka Tabir Alam Semesta

Oppenheimer, Einstein, dan bom atom

Sosok J Robert Oppenheimer, si jenius yang penuh teka-teki merupakan direktur Laboratorium Los Alamos, tempat Proyek Manhattan mengembangkan bom atom.

Kendati demikian, sejumlah sumber mengatakan bahwa kejeniusannya rusak dihantui penemuannya sendiri.

"Sekarang aku menjadi kematian, penghancur dunia," kata Oppenheimer dalam film dokumenter NBC News pada 1965.

Di sisi lain, Albert Einstein disebut lebih nyaman berada di depan papan tulis daripada ruang rapat yang dipenuhi petinggi militer.

Oleh karena itu, Einstein tidak pernah terlibat langsung dengan Proyek Manhattan, seperti menurut laman IFL Science.

Pada 1938, tim ilmuwan di Jerman berhasil membelah atom uranium dan mengungkap proses nuklir baru yaitu fisi, yang mampu menciptakan energi dalam jumlah luar biasa.

Mewaspadai perkembangan ini, Einstein kemudian menandatangani surat yang ditulis fisikawan Leo Szilard pada 1939.

Surat tersebut telah memperingatkan bagaimana Jerman Nazi memiliki potensi untuk mengembangkan "bom jenis baru yang sangat kuat".

Surat kepada Presiden ke-32 Amerika Serikat Franklin D Roosevelt itu turut menyarankan agar negara Paman Sam memulai program nuklirnya sendiri.

Tak lama, tepatnya pada 1942, Amerika Serikat pun akhirnya meluncurkan Proyek Manhattan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com