Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Parpol Belum Ada yang Umumkan Cawapres, Pengamat: Menunggu Waktu Keramat

Kompas.com - 15/07/2023, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua koalisi partai politik (parpol) yang sejauh ini sudah terbentuk menjelang Pilpres 2024 masih belum menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden (capres) masing-masing.

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk Partai Gerindra dan PKB belum memastikan bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto

Begitu juga dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) yang diisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Koalisi ini belum mengumumkan bakal cawapres setelah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Sementara satu poros lainnya, PDI-P baru mengungkap sejumlah kandidat yang dipertimbangkan menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo, di antaranya Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Terbaru, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan sinyal bakal cawapres pendamping Ganjar akan diumumkan pada September 2023.

"Tetapi apakah Ibu Megawati Soekarnoputri bersama dengan para ketua umum yang mengusung Pak Ganjar akan mengumumkan pada bulan itu, ya kita konsultasikan bersama-sama termasuk dengan Presiden Jokowi," kata Hasto, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (12/7/2023).

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Dedy Ramanta mengaku belum mengetahui bakal cawapres yang akan diputuskan untuk mendampingi Anies Baswedan.

"Namanya final di kepala Pak Anies, kita saja belum tahu. Kalau itu (belum memberi tahu calonnya) Pak Anies punya pertimbangan waktu kayaknya," ujar Dedy, dilansir dari Kompas.com (16/6/2023).

Lalu, mengapa bakal cawapres tidak segera ditentukan dan diumumkan?

Baca juga: Kapan Pemilu 2024 Akan Dilaksanakan? Ini Jadwal dan Tahapannya


Pertimbangan parpol umumkan cawapres

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan bakal cawapres belum diumumkan.

"Yang pertama, konsolasi politik Indonesia masih dinamis menjelang Pilpres dan Pemilu 2024," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Menurut Cecep, kondisi dinamis ini terlihat dari kerja sama antarparpol yang belum terbentuk secara pasti.

Misalnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya seharusnya mudah menentukan cawapres dan capres kalau hubungan politiknya jelas. Namun, tidak semudah itu.

"(Pertimbangan menentukan cawapres) bagaimana mereka kemungkinan menangnya besar, begitu," ujar Cecep.

Baca juga: Adu Kuat Kandidat Capres 2024...

Kemudian Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Namun, ketiga parpol tersebut masih harus menghitung elektabilitas kandidat yang akan diajukan sebagai bakal cawapres.

"Semua bisa terjadi sampai batas terakhir pendaftaran capres-cawapres di KPU November 2023. Sekarang masih ada tiga bulan lagi," tambah Cecep.

Selain itu, menurut Cecep, parpol juga masih menghitung elektabilitas tiap bakal capres dan cawapres. Mereka akan melakukan simulasi peluang menang dari sosok-sosok yang akan diajukan.

Parpol akan melakukan survei internal dan membandingkan peluang kemenangan capres-cawapresnya dengan capres-cawapres lain. Perlu juga pertimbangan peluang suara di pemilu jika diadakan satu dan dua putaran.

"Mereka tentu akan senang kalau ada parpol yang mengumumkan cawapres duluan. Riset politik lebih mudah," ujar Cecep.

Baca juga: Menerka Sosok Cawapres Anies yang Disebut Bakal Mengejutkan...

Pengumuman capres lebih cepat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Di sisi lain, Cecep menyebut pengumuman bakal capres lebih cepat karena tren survei politik di Indonesia telah mengerucut ke tiga nama terkuat untuk dipilih rakyat, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Kalau nomor empat dan seterusnya itu lebih kecil. Butuh kerja keras (untuk meningkatkan elektabilitas). Jadi ya udah yang top three aja," ujarnya.

Nama-nama tersebut menurutnya, juga merupakan bagian dari parpol yang mendapat suara terbesar di DPR RI. Ini membuat parpol tersebut bisa mengajukan nama capres.

Contohnya, Ganjar Pranowo dari PDI-P sebagai partai pemilik kursi terbanyak (128), Prabowo Subianto dari Partai Gerindra (78), dan Anies Baswedan dari Partai Nasdem (59).

Baca juga: Siapa Cawapres yang Cocok Mendampingi Ganjar Pranowo?

Apa yang ditunggu parpol?

Cecep menduga, pasangan bakal capres-cawapres akan diumumkan sekitar akhir Agustus atau menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres oleh KPU.

"Parpol yang memilih pengumuman di awal waktu untuk mengonsolidasikan partai pengusungnya. Kalau lebih awal, mereka bisa lebih lama mensosialisasikan capres-cawapres," jelasnya.

Sebagai informasi, KPU sudah menetapkan pencalonan capres-cawapres pada 19 Oktober-25 November 2023. Sementara masa kampanye berlangsung 28 November 2023-10 Februari 2024.

Artinya, hanya ada sekitar 70 hari masa kampanye.

Baca juga: Ada Potensi 4 Pasangan pada Pilpres 2024, Begini Skenarionya

Sebaliknya, parpol mengumumkan pasangan capres dan cawapres yang diusung pada akhir masa pendaftaran untuk melihat peluang dari lawannya.

Cecep menambahkan, parpol kemungkinan juga menunggu waktu-waktu tertentu yang dianggap keramat untuk mengumumkan capres dan cawapres yang diusung. Contohnya, 17 Agustus sesuai HUT Kemerdekaan RI.

"Menunggu momen yang tepat. Tapi, bisa berubah juga. Dinamikanya tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com