Dari analisis angin perlapisan imbuhnya, menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang terdapat di lapisan bawah hingga menengah dan masih melebar.
“Kondisi lingkungan di sekitar memiliki suhu muka laut cukup hangat (29-30°C), Vertical Wind Shear (VWS) dalam kategori rendah (10-15 knots), vortisitas dalam kategori sedang di lapisan bawah hingga menengah (850-500 hPa), dan sedang aktifnya Equator Rossby,” terang dia.
"Model NWP skala global untuk 24 jam ke depan menunjukkan, bibit 95W bergerak ke arah barat laut," sambung dia.
Meski, potensi bibit 95W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah, namun dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan nelayan yang akan beraktivitas di sekitar perairan utara Sulawesi Utara hingga utara Papua, agar waspada dan berhati-hati.
Baca juga: Daftar Wilayah Indonesia yang Diguyur Hujan Saat Musim Kemarau Juli 2023
Kiki menambahkan, bibit siklon topis 95W memberikan dampak tidak langsung dengan tingginya gelombang perairan yang bervariasi selama 24 jam ke depan, antara lain:
Baca juga: UPDATE Perkembangan Tiga Siklon Tropis di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.