"Penyakit ini sangat menular terutama pada komunitas yang padat seperti asrama, pondok pesantren, kos dan lain-lain, atau bahkan dalam satu keluarga," terang Okke.
Gigitan scabies biasanya terjadi di area kulit yang tipis seperti sela-sela jari, lipatan tubuh, dan area genital.
Penyakit ini umumnya menyerang lebih dari 1 orang di dalam satu kelompok dan pada pemeriksaan ditemukan terowongan bawah kulit yang terbentuk akibat masuknya tungau ke dalam kulit.
"Khusus pada scabies, pengobatan harus diberikan kepada satu komunitas tempat tinggal, tidak hanya pada pasien saja, tujuannya untuk memutus rantai penularan," kata dia.
Baca juga: 10 Tanda Anak Kucing Terkena Kutu dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari Kompas.com (2022), keberadaan kutu kasur bisa diketahui melalui beberapa ciri berikut:
Jika Anda menemukan beberapa tanda di atas, bisa dipastikan kutu kasur sudah menghuni tempat tidur Anda.
Baca juga: Kutu di Bulu Mata Disebut Berfungsi Memakan Sel Kulit Mati, Benarkah?
Secara umum, baik pada kutu kasur maupun scabies, langkah pencegahan penularan bisa dilakukan dengan menjemur kasur, sofa, atau karpet di bawah Matahari minimal seminggu sekali.
Biasakan untuk merendam pakaian, handuk, atau sprei dengan air panas terlebih dulu sebelum dicuci. Tujuannya untuk mematikan kutu.
Namun, jika kutu kasur sudah terlanjur bersarang di kasur dan tersebar di beberapa peralatan rumah lain, seperti bantal, pakaian, dinding, lantai, dan tempat tidur, berikut tindakan yang sebaiknya segera dilakukan:
Untuk memastikan keberadaan kutu kasur sudah benar-benar hilang, bersihkan sudut-sudut kamar termasuk lemari pakaian dengan cermat dan teliti.
Sebab, kutu kasur ini bisa bersembunyi di mana pun, terutama di serat-serat kain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.