"Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk menjangkau sejumlah besar orang AS dengan tujuan mengganggu sistem politik AS, termasuk Pemilihan Presiden 2016," tulis FBI.
Baca juga: Tengahi Konflik Wagner Vs Rusia, Lukashenko Bilang ke Putin Jangan Bunuh Prigozhin
FBI juga menyampaikan, surat penangkapan terhadap Prighozin telah diterbitkan pada 16 Februari 2018.
Surat itu diterbitkan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia setelah Prighozin didakwa dengan konspirasi untuk menipu AS.
FBI menambahkan, siapa pun yang bisa memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Prighozin akan mendapat imbalan sebesar 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,7 miliar.
Baca juga: Mengintip Kondisi Rusia Saat Pemberontakan Wagner Group Terjadi...
Prigozhin yang belakangan ini disorot usai menyerukan pemberontakan atas Rusia pada Jumat (23/6/2023) diketahui melarikan diri ke Belarusia.
Pelarian yang disebut sebagai "pengasingan" tersebut merupakan kesepakatan antara pihaknya dengan Rusia.
Dilansir dari Al Jazeera, Prigozhin pergi ke Belarusia pada Selasa (27/6/2023) menggunakan pesawat.
"Saya melihat Prigozhin sudah terbang dengan pesawat ini," kata kantor berita negara BELTA mengutip Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
"Ya, memang, dia (Prigozhin) ada di Belarusia hari ini," pungkasnya.
Baca juga: Kisah Robert Hanssen, Agen FBI yang Jadi Mata-mata Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.