Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta dan Dugaan Pemuda Inses dengan Ibunya Selama 11 Tahun, Wali Kota Bukittinggi Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 28/06/2023, 15:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan inses antara seorang pemuda berusia 28 tahun dengan ibunya di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat terus berlanjut.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dilaporkan ke Polresta Bukittinggi atas dugaan pencemaran nama baik.

Laporan itu dibuat oleh EY, ibu yang diduga melakukan hubungan sedarah dengan anaknya pada Senin (26/6/2023).

EY menyampaikan bahwa Erman sudah menyebarkan berita bohong atau hoaks soal inses antara dirinya dengan anak laki-lakinya.

Adapun, dugaan inses antara ibu dengan pemuda di Bukittinggi mencuat usai Erman membeberkan kasus ini saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

Berikut fakta dan dugaan pemuda inses dengan ibunya di Bukittinggi.

Baca juga: Tim Forensik Kesulitan Tes DNA 7 Bayi Hasil Inses yang Dibunuh di Banyumas, Ini Penyebabnya

1. Berawal dari pengakuan Wali Kota Bukittinggi

Pria 28 tahun yang diduga melakukan inses dengan ibunya disebut sudah melakukan hubungan sedarah selama 11 tahun. Tepatnya saat ia masih duduk di bangku SMA.

Erman mengatakan, pemuda tersebut kini sedang menjalani karantina di Pusat Rehabilitasi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid.

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," kata Erman, dikutip dari Kompas.com.

Terpisah, Sukendra Madra dari LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid menyampaikan, pemuda tersebut sudah dikarantina selama 7 bulan.

IPWL Agam Solid yang menjadi tempat karantina berada di bawah binaan Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Dikubur Hidup-hidup? Ini Kata Dokter Forensik

2. Dikarantina usai keluarga melapor

Lebih lanjut, Sukendra menjelaskan bahwa pihaknya mengarantina pemuda yang diduga melakukan inses dengan ibunya setelah mendapat laporan dari keluarga pelaku.

Keluarga meminta supaya pemuda itu direhabilitasi karena sudah berani mengancam menggunakan senjata.

"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," kata Sukendra.

Baca juga: Ramai soal Kasus Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Ini Bahayanya

3. Diduga alami gangguan jiwa

Sukendra juga menyampaikan, pemuda yang diduga inses dengan ibunya memiliki gejala gangguan kejiwaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com