"Dalam arti tertentu, joystick kecil yang Anda lihat itu seperti pengontrol video game, tetapi penting untuk ditekankan bahwa joystick tersebut dibuat dengan tingkat keandalan dan kualitas yang jauh lebih tinggi daripada sekadar pengontrol Xbox biasa," kata dia.
Namun saat diperlihatkan pengontrol video game pada kapal Titan, Steve mengaku tidak pernah melihat pengontrol seperti itu, dan berharap alat tersebut juga memiliki sistem yang andal.
Menurutnya, pengontrol video game sebagian besar kemungkinan memiliki kemampuan selayaknya joystick pada kapal selam biasa. Namun alat tersebut menurutnya masih kurang mampu diandalkan.
"Saya harap pengontrol kapal selam yang asli memiliki keandalan seribu kali lipat dari perangkat game," pungkasnya.
Baca juga: Profil OceanGate, Perusahaan Penyelenggara Tur Kapal Selam Titanic yang Hilang di Samudra Atlantik
Ilmuwan Kelautan Harvard Peter Girguis menambahkan, ide penggunaan joystick pada kapal selam menurutnya tidaklah terlalu mengada-ada. Pasalnya, militer AS juga menggunakan perangkat keras video game.
Dikutip dari Insider, pada 2017, Angkatan Laut AS mengumumkan akan mulai menggunakan pengontrol Xbox 360 di kapal selam untuk mengoperasikan tiang fotonik yang menggantikan periskop.
Girguis mengatakan, mengolok-olok pengontrol game di kapal selam memang sasaran yang cukup empuk. Namun ia menggaris bawahi telah banyak kapal bawah laut yang memakai pengontrol serupa.
Sayangnya saat ini OceanGate belum memberikan jawaban terkait pengontrol Titan tersebut.
Baca juga: Update Kapal Selam Titan: Temuan Puing, Dugaan Ledakan, dan Korban Tewas
Dilansir dari BBC, para ahli kapal selam telah menyampaikan keprihatinannya atas pendekatan eksperimental yang dilakukan OceanGate saat membuat Titan pada 2018 silam.
Mereka telah memperingatkan mengenai potensi masalah "bencana" dengan desain kapal tersebut.
Dalam sebuah surat kepada Rush (CEO sekaligus pendiri OceanGate), Marine Technology Society mengatakan bahwa perusahaan tersebut membuat klaim yang "menyesatkan" tentang desainnya yang melebihi standar keamanan industri yang telah ditetapkan.
Disebutkan, sebelum kapal selam mulai menyelam, tim pendukung mengunci kru di dalam dengan menutup palkda dari luar dan menguncinya dengan 17 baut.
OceanGate mengatakan bahwa ini adalah kapal eksperimental, dan ketika melakukan perjalanan ke kapal, koresponden harus menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa kapal ini "belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun, dan dapat mengakibatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional, atau kematian".
Baca juga: Spesifikasi Kapal Selam Titan, Kendaraan Tur Bangkai Titanic yang Dilaporkan Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.