KOMPAS.com - Kapal selam wisata Titanic yang hilang di Samudra Atlantik, Minggu (19/6/2023) belum juga ditemukan.
Setidaknya, ada 5 penumpang yang berada di kapal selam yang dioperasikan oleh OceanGate Expedition itu.
Upaya penyelamatan di hari ketiga terus dilakukan mengingat sisa oksigen yang hanya bertahan 4 hari.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Kapal Selam Tur Bangkai Titanic
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal kapal selam wisata Titanic yang hilang tersebut:
Dikutip dari New York Post, penjaga lepas pantai AS Jamie Frederick mengatakan, kapal selam wisata Titanic memulai perjalanan pada Minggu (19/6/2023) sekitar pukul 04.00 pagi.
Mereka akan menyelam di kedalaman 3.500 meter atau 12.500 kaki di bawah air dengan waktu sekitar 10 jam.
Perjalanan dimulai dari St John's, Newfoundland ke lokasi bangkai kapal Titanic.
Namun, selang satu jam 45 menit berselang, kapal selam itu hilang kontak dengan kapal induk di permukaan.
Komunikasi terakhir antara kapal dengan staf OceanGate di permukaan terjadi pada pukul 11:47.
Kapan sleam wisata itu seharusnya muncuk ke permukaan pada pukul 18.10 waktu setempat. Namun kapal selam itu tak kunjung muncul ke permukaan.
Ekspedisi OceanGate, perusahaan swasta yang menyediakan tur tersebut segera mengkonfirmasi bahwa kapal selam yang hilang itu milik mereka.
Baca juga: Siapa Saja Penumpang Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang?
Pihak Ekspedisi OceanGate memastikan bahwa anggota kru mereka berada di kapal selam tersebut.
Sementara di bangku penumpang, terdapat miliarder Inggris Hamish Harding (58) dan pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood (48) serta putranya, Sulaiman.
Selain itu, seorang penyelam Perancis dan pakar Titanic Paul-Henri Nargeolet juga ada di dalam kapal tersebut. Satu kru lainnya adalah CEO OceanGate, Stockton Rush.
Para penumpang itu membayar 250.000 dollar Amerika Serikat untuk mengikuti ekpedisi wisata.