Oleh karena itu, lebih baik untuk mengganti ban baru meskipun harganya cukup tinggi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
Baca juga: Viral, Video Melepas Ban dari Pelek dengan Dipukul Palu, Apa Dampaknya?
Dikutip dari motorbeam, salah satu penyebab utama ban pecah atau meledak adalah tekanan ban yang tidak tepat.
Periksa secara teratur mengenai tekanan ban menggunakan alat pengukur atau periksakan ke penyedia pengukur tekanan ban.
Selain mengurangi risiko pecah, ban yang mempunyai tekanan yang tepat juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, cengkeraman ban, dan stabilitas saat menyetir.
Sebelum berkendara, sebaiknya untuk memeriksakan ban dengan cermat apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti sobek, muncul benjolan, atau keausan yang berlebih.
Masalah seperti itu dapat melemahkan struktur ban dan membuatnya lebih rentan untuk pecah.
Jika terdapat tanda-tanda kerusakan, sebaiknya untuk segera mengganti ban.
Ban yang tidak seimbang antara sebelah kiri dan kanan dapat menyebabkan ketidakstablidan dan meningkatkan kemungkinan pecah.
Konsultasikan kepada ahlinya untuk pola dan interval rotasi yang disarankan agar seluruh ban seimbang saat berkendara.
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi akan menyebabkan lebih banyak panas pada ban karena gesekan dengan aspal, hal itu dapat menyebabkan ban pecah.
Oleh karena itu, patuhi batas kecepatan yang disarankan dan pertahankan kecepatan sedang saat berkendara.
Selain itu, sebaiknya untuk mengisi ban dengan nitrogen untuk menjaga suhu tetap rendah.
Jalan yang rusak seperti terdapat lubang atau bekas pengerjaan jalan dapat merusak ban yang mengakibatkan pecah.
Oleh karena itu, sebaiknya untuk tetap fokus, waspada, dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Perawatan rutin mempuyai peran penting dalam mencegah masalah di mobil, salah satunya ban rusak yang sebelumnya tidak diketahui.
Pastikan mobil menjalani servis rutin, termasuk pemeriksaan tapak ban sehingga terhindar dari pecah ban.
Baca juga: Kenapa Ban Warnanya Hitam? Ini Alasan dan Sejarahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya