Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Dicampur Pemutih Pakaian Disebut Bisa Hasilkan Cahaya Lampu 55 Watt, Benarkah?

Kompas.com - 10/06/2023, 14:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Toto mengungkapkan, kecuali ada modifikasi dengan beberapa komponen tambahan seperti solar cell, baterai, dan sensor LDR, maka itu bisa menyala di malam hari.

Baca juga: Viral, Video Tiang Listrik Roboh Satu Bulan Tak Diperbaiki, PLN: Sudah Dikerjakan

Disebut sebagai liter of light

Sementara itu, Pengamat Teknologi dan Sekuriti Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan bahwa air yang dicampur dengan pemutih pakaian dan bisa menghasilkan cahaya itu disebut dengan "liter of light".

"Jadi maksudnya, hal itu memanfaatkan cahaya Matahari yang dipantulkan melalui botol mineral bekas dan dipasang menembus atap seng. Di siang hari maka cahaya Matahari itu akan tampak seperti lampu yang menyala," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Alfons mengatakan, cahaya yang ada berasal dari sinar Matahari yang lalu menembus botol mineral. Dari proses inilah, maka bagian dalam rumah yang gelap bisa jadi terang.

Pemutih pakaian pada proses tersebut sebenarnya berfungsi supaya airnya tidak menjadi keruh, bukan sebagai sumber cahaya. Sumber cahayanya tetap dari Matahari.

Baca juga: Ada Cahaya Bergerak Naik di Langit Bali, Benda Apa Itu? 

Tanpa cahaya Matahari tidak bisa menyala, kecuali...

Lebih lanjut, Alfons juga menyampaikan bahwa sebenarnya ada versi lanjutannya, yaitu dengan dipasangi solar cell kecil kemudian arus dialirkan ke powerbank.

"Sehingga ketika malam, powerbank bisa digunakan untuk menyalakan lamput LED hemat energi," ungkapnya.

Jadi, bila hanya menggunakan sumber dari cahaya Matahari saja, maka hanya bisa menyala di siang hari ketika ada Matahari.

Agar bisa menyala di malam hari, harus menggunakan powerbank untuk menyalakan LED kecil, dan itu bisa awet lama.

"Lalu nanti siangnya LED di-charge oleh solar cell kecil. Kira-kira begitu cara kerjanya," ucap Alfons.

Terkait dengan cahaya yang dihasilkan, itu sangat tergantung pada sinar Matahari.

Apabila sinar Matahari sedang terik, maka bisa lebih dari 55 Watt. Namun bila sedang mendung, maka cahayanya juga redup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com