Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2023, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau di Indonesia pada 2023 lebih kering dari biasanya.

Dilansir dari laman BMKG, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau lebih awal pada April 2023.

Sebelum kekeringan terjadi, sebagian wilayah Indonesia sudah mengalami suhu panas dengan paparan sinar ulraviolet (UV) yang tinggi pada April 2023.

Potensi kekeringan yang diperkirakan melanda Indonesia paada pertengahan tahun ini dipicu oleh El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.

Baca juga: Apa Itu El Nino dan IOD, 2 Fenomena Gangguan Iklim yang Terjadi Bersamaan pada Juni 2023?

Baca juga: Waspada El Nino, Berikut Wilayah Indonesia yang Sudah Alami Musim Kemarau 2023

Indonesia dilanda suhu panas

Dilansir dari Kompas.com, terjadinya suhu panas pada April 2023 dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya dinamika atmosfer yang tidak biasa.

Di sisi lain, meningkatnya suhu juga disebabkan oleh pengaruh gerak semu Matahari, pemanasan global, dan perubahan iklim.

Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya suhu panas adalah dominasi Monsun Australia saat Indonesia memasuki musim kemarau, tutupan awan, dan radiasi.

Dwikorita menjelaskan bahwa gerak semu Matahari yang menyebabkan suhu panas di Indonesia merupakan siklus yang terjadi setiap tahun.

"Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," katanya, Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Apa Dampak El Nino di Indonesia dan Kapan Musim Kemarau 2023 Berlangsung?

Penyebab kekeringan di Indonesia

Dwikorita mengatakan bahwa Indonesia perlu mewaspadai potensi terjadinya El Nino yang semakin pasti.

Terjadinya El Nino tidak sekadar mengurangi curah hujan namun juga dapat meningkatkan jumlah titik api.

Hal tersebut semakin meningkatkan kondisi kerawatanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Adapun, El Nino yang berpotensi menyebabkan Indonesia mengalami kekeringan adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.

Pemanasan SML ini mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah sehingga akan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

"Kombinasi dari fenomena El Niño dan IOD Positif yang diprediksi akan terjadi pada semester II 2023 tersebut dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia selama periode Musim Kemarau 2023," ujar Dwikorita kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Mengenal Apa Itu El Nino dan Dampaknya bagi Bumi

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir 31 Juta Rupiah per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir 31 Juta Rupiah per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Tren
Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Tren
Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Tren
Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com