KOMPAS.com - Kereta api menjadi salah satu moda transportasi massal dan pengangkut barang favorit di dunia.
Sejak 1980-an, ratusan miliar dolar telah diinvestasikan dalam kereta api baru berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi di seluruh Eropa dan Asia.
Ini dipelopori oleh Shinkansen Jepang dan Train a Grand Vitesse (TGV) di Prancis.
Kini, muncul berbagai kereta dengan kecepatan tinggi, termasuk Shanghai Maglev.
Shanghai Maglev mencatatkan namanya sebagai kereta api tercepat di dunia, dengan kecepatan mencapai 600 kilometer per jam.
Dikutip dari Reuters, Shanghai Maglev yang merupakan produksi China ini diluncurkan pada pada 2021.
Baca juga: Koin Berdiri Tak Goyang Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Melaju 180 Km/Jam, KCIC Ungkap Penyebabnya
Bukan roda baja konvensional, Shanghai Maglev menggunakan levitasi magnetik (maglev) dan "melayang" di atas lintasan tanpa kontak antara badan dan rel.
China telah menggunakan teknologi tersebut selama hampir dua dekade dalam skala yang sangat terbatas.
Meskipun belum ada jalur maglev antar kota atau antar provinsi di China yang dapat memanfaatkan kecepatan yang lebih tinggi dengan baik, beberapa kota termasuk Shanghai dan Chengdu telah mulai melakukan penelitian.
Dengan kecepatan 600 kilometer per jam, hanya dibutuhkan waktu 2,5 jam untuk melakukan perjalanan dari Beijing ke Shanghai.
Dua kota besar di China ini memiliki jarak lebih dari 1.000 km (620 mil).
Sebagai perbandingan, perjalanan akan memakan waktu 3 jam dengan pesawat dan 5,5 jam dengan kereta api berkecepatan tinggi.
Baca juga: Spesifikasi Kereta Cepat KCIC400AF, Red Komodo yang Meluncur Perdana ke Jakarta!
Sistem catu dayanya adalah salah satu sistem kunci dari kereta berkecepatan tinggi ini, karena memainkan peran penting dalam pengoperasian kereta yang aman.
Ketika kecepatan melebihi 100 kilometer per jam, catu daya nonkontak digunakan, dikutip dari Global Times.
Sistem penerima kereta yang dikembangkan oleh CRRC SRI memiliki daya adaptasi lingkungan yang baik dan dapat bekerja dengan lancar dari -25 C hingga 45 C.
Untuk menjamin kelancaran telekomunikasi selama perjalanan berkecepatan tinggi, 5G disediakan untuk sistem Wi-Fi.
Penumpang juga dapat mengisi daya ponsel mereka secara nirkabel.
Proyek Shanghai Maglev dimulai pada Oktober 2016, dengan kendaraan prototipe berhasil dikembangkan pada 2019 dan melakukan uji coba pada Juni 2020.
Kereta ini dapat dikonfigurasi dari 2 hingga 10 gerbong, masing-masing mampu menampung lebih dari 100 penumpang.
Baca juga: Viral Unggahan Sebut 8 WNI di Jepang Dideportasi karena Nembak Tiket Kereta Cepat, KBRI Telusuri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.