Periset astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini menjelaskan, fenomena matahari bisa tepat di atas Kabah dikarenakan gerak semu Matahari ke arah utara dan selatan Bumi.
"Penyebabnya adalah sumbu rotasi Bumi yang tidak tegak lurus terhadap lintasan revolusi (edar) Bumi mengelilingi Matahari," ucap Clara kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).
Clara mengatakan, kemiringan Bumi sendiri sekitar 23,5 derajat dan letak geografis Kabah berada di 21°25 LU.
"Apabila posisi geografis suatu tempat di Bumi ada di (antara) rentang 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan, maka akan mengalami Matahari tepat di atasnya pada waktu tertentu," terangnya.
"Fenomena ini disebut juga dengan Kulminasi Agung," sambungnya.
Selain itu, fenomena matahari di atas Kabah atau suatu tempat dapat disebut juga dengan "Hari Tanpa Bayangan".
"Pada saat matahari tepat di atas kepala, maka tidak ada bayangan," jelasnya.
Baca juga: Kisah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Perintah Shalat 5 Waktu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.