KOMPAS.com - Kasus terkait "obat zombi" di Amerika Serikat tengah menjadi perhatian banyak pihak.
Sebagaimana dikutip dari CBSNews, bulan lalu bahkan Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles, AS, telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terkait bahaya obat tersebut.
Disebut obat zombi karena orang-orang yang mengonsumsinya memiliki gaya berjalan seperti orang yang mengalami disorientasi.
Selain itu, beberapa pengguna juga mengalami luka terbuka, hingga membuat mereka bergerak dan memiliki kondisi tubuh layaknya zombi yang populer dalam film-film bertema horor fiksi.
Adapun obat yang dikenal dengan obat zombi atau narkotika zombi ini sebenarnya adalah tranq atau yang juga dikenal di dunia kesehatan sebagai xylazine.
Penyebaran xylazine saat ini masih menjadi misteri di AS, mengingat sebenarnya obat ini adalah obat bius hewan yang tidak diperuntukkan manusia.
Selain itu, Drug Enforcement Administration AS mengatakan, obat tersebut ditemukan di hampir seperempat bubuk fentanil yang beredar di para pengguna.
Lantas, sebenarnya apa efek dari obat zombi yang tengah merebak di Amerika tersebut?
Baca juga: Ramai soal Zombie Drug yang Merajalela di AS dan Membuat Tubuh Penggunanya Membusuk, Apakah Itu?
Ahli kimia dan seorang paramedis bernama Claire Zagorski, sebagaimana dikutip dari CBSNews, dikatakan bahwa penelitian xylazine pada perilaku manusia saat ini masih sangat minim.
Namun, menurut dia, kenyataan di lapangan, orang yang menggunakan xylazine sering kali memiliki luka yang sangat parah.
Sementara itu, ahli toksikologi forensik di NMS Labs Pennsylvania mengatakan, xylazine pada hewan bermanfaat sebagai penenang dan pelemas otot.
Obat biasanya dipakai pada hewan berukuran besar seperti kuda dan tidak disetujui untuk manusia.
Bagaimana dampak overdosis penggunaan xylazine pada manusia, menurut dia, sulit dijelaskan oleh para ahli mengingat keberadaan obat ini beredar bersamaan dengan zat lain seperti fentanil maupun heroin.
Oleh karena itu sulit untuk menentukan seberapa bertanggungjawab zat tersebut terhadap overdosis.
Alixe Dittmore dari National Harm Reduction Coalition mengatakan, xylazine yang beredar dengan fentanil memperpanjang waktu efek fentanil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.