Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2023, 10:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang merekam penampakan air masuk ke dalam kereta rel listrik (KRL), beredar di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @dramakrlcommuterline, Minggu (21/5/2023).

Terlihat dalam video, gerbong KRL yang disebut berlokasi di Bogor ini terendam genangan air.

Beberapa penumpang tampak menghindar, bahkan penumpang yang mendapat tempat duduk mencoba untuk mengangkat kaki.

"Hujan deras, air masuk dalam gerbong, Minggu (21/5) sore," tulis pengunggah.

Menanggapi unggahan, beberapa warganet mempertanyakan bagaimana air bisa masuk KRL.

"Ini gimana ceritanya dah masuk ke gerbong, bocor apa gimana?" komentar akun @ha***.dea****.

"Sering ya kereta bogor begitu, udh tau kota hujan," tulis akun @pel****sing_masa****.

Video KRL terendam genangan air ini menuai perhatian warganet dan telah mendapatkan lebih dari 36.200 tayangan, 1.700 suka, dan 108 komentar hingga Senin (22/5/2023).

Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter?

Baca juga: Ramai soal KRL Penuh Sampah dan Muntahan, KAI Commuter Imbau Tidak Makan dan Minum Selama Perjalanan


Akibat hujan lebat dan angin kencang

Saat dikonfirmasi, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menyampaikan permohonan maaf atas genangan air di dalam commuter line.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dengan kondisi tersebut," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Leza menjelaskan, kejadian dalam video terjadi pada Minggu (21/5/2023) sore di lintas Bogor.

Menurut dia, masuknya genangan air berkaitan dengan kondisi intensitas curah hujan cukup tinggi disertai angin kecang di wilayah Jabodetabek.

"Dapat kami sampaikan bahwa air yang ada di dalam kereta tersebut merupakan air hujan yang masuk melalui pintu pada saat kereta berhenti di stasiun," ujarnya.

Sebab, pada Minggu sore, lanjut dia, perjalanan commuter line atau KRL dari Stasiun Bogor hingga Depok diiringi hujan lebat dan angin kencang.

Baca juga: Ramai soal KRL Kembali ke Zaman Dulu Saat Penumpang Bergelantungan, Mungkinkah Terjadi?

Langsung dibersihkan petugas

Kendati demikian, petugas kebersihan di atas kereta langsung melakukan pembersihan air yang masuk ke dalam kereta tersebut.

Dirinya juga mengimbau kepada semua pengguna KRL untuk tetap berhati-hati dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Pengguna disarankan untuk membawa perlengkapan musim hujan, jas hujan atau payung, dan tidak menggunakan alas kali yang licin," imbaunya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com