Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Minus 98 Derajat Celsius, di Mana Letak Area Terdingin di Bumi?

Kompas.com - 22/05/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutub utara dan kutub selatan terkenal dengan hamparan es dan suhu dingin ekstremnya yang menusuk hingga tulang.

Bahkan, baik Arktik maupun Antartika kerap disebut sebagai tempat paling dingin di permukaan Bumi.

Suhu rata-rata Bumi sendiri bervariasi, mulai dari minus 25 derajat Celsius hingga 45 derajat Celsius.

Kondisi Bumi sangat berbeda dengan planet tetangga, Merkurius, yang suhunya dapat mencapai 430 derajat Celsius dan anjlok hingga minus 180 derajat Celsius di malam hari.

Lantas, di mana tempat terdingin yang pernah ada di permukaan Bumi?

Baca juga: Kota Terdingin di Dunia Tembus Minus 62 Derajat Celsius, Berapa Suhu Terendah yang Aman untuk Manusia?


Tempat paling dingin di Bumi, suhu minus 98 derajat Celsius

Dikutip dari laman The National News, tempat paling dingin di permukaan Bumi adalah Dataran Tinggi Antartika Timur di Antartika.

Tak main-main, suhu di salah satu bagian kutub selatan tersebut bahkan mencapai minus 98 derajat Celsius.

Temuan suhu ekstrem ini setelah para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari balik bukit di lapisan es Antartika.

Kala itu, seperti tertuang dalam jurnal Geophysical Research Letters (2018), suhu di area tersebut "baru" mencapai minus 93 derajat Celsius pada Agustus 2010.

Meski sudah terlampau dingin, para peneliti menganalisis bahwa suhu sebenarnya bisa lebih rendah dari angka yang tercantum.

Adapun beberapa faktor yang mendorong suhu dingin, yakni kondisi cerah serta udara yang sangat kering.

Kelembapan dapat memerangkap panas di udara, sehingga tempat yang kering cenderung bersuhu lebih rendah dari tempat lembap.

Sebelum rekor di Dataran Tinggi Antartika Timur, Stasiun Riset Vostok yang terletak sekitar 1.301 kilometer dari geografis kutub selatan memegang rekor dunia sebagai tempat terdingin.

Dilansir dari Live Science, selama sepuluh hari di musim panas belahan Bumi selatan, tepatnya pada 21 Juli 1983, data cuaca menunjukkan suhu dingin mencapai minus 89,2 derajat Celsius.

Pada 2009, para peneliti menemukan, massa udara dingin mencegah udara yang relatif hangat dari Samudera Selatan tercampur dengan udara di sekitar stasiun.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com