Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara yang Rela Bayar Orang agar Mau Pindah dan Menetap demi Hindari Kekurangan Penduduk

Kompas.com - 09/05/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa wilayah di negara tertentu mulai kekurangan jumlah penduduk. Kondisi tersebut terjadi akibat mayoritas warga lokalnya lanjut usia sementara angka kelahiran menurun.

Untuk mengatasi kekurangan populasi di kota kecil, sejumlah negara mengeluarkan penawaran menarik yang diharapkan membuat warga bersedia pindah ke sana.

Tawaran ini temasuk membayar para imigran yang mau pindah dan menetap di wilayahnya.

Lalu, negara mana saja yang mengeluarkan tawaran menarik itu?

Baca juga: Jutaan Rumah di Jepang Telantar karena Populasi Penduduk Merosot


Albinen, Swiss

Pemukiman di SwissDok. Afrizal Lisdianta Pemukiman di Swiss
Dilansir dari Forbes, pemerintah Albinen di Pegunungan Alpen Swiss akan membayar lebih dari 50.000 euro atau sekitar Rp 800 juta untuk keluarga yang mau pindah ke wilayah berpendudukan kurang dari 250 orang ini.

Pemerintah kota akan memberikan sekitar Rp 410 juta kepada orang dewasa di bawah 45 tahun dan Rp 165 juta per anak yang bersedia pindah.

Tawaran ini awalnya dibuka untuk warga negara Swiss atau orang asing yang memenuhi syarat cukup lama tinggal di negara tersebut untuk mendapatkan izin tinggal.

Pelamar juga harus tinggal di rumah senilai Rp 3,3 miliar dan berkomitmen menetap di Albinen selama 10 tahun.

Rubia, Spanyol

Desa Rubia dengan 1.400 penduduk di wilayah Galicia akan membayar penduduk baru, terutama keluarga, hingga 150 euro atau Rp 2,4 juta sebulan untuk tinggal di sana. Skema ini dibuat untuk meningkatkan jumlah siswa di sekolah-sekolah lokal.

Rubia merupakan daerah dengan pemandangan alam yang indah. Walau bukan kota wisata, desa ini dekat dengan bandara yang menyediakan penerbangan ke Porto, kota terbesar kedua di Portugal.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

Italia

Ilustrasi Spanish Steps di Roma, Italia.UNSPLASH/ILNUR KALIMULLIN Ilustrasi Spanish Steps di Roma, Italia.
Beberapa wilayah di Italia menyediakan tawaran serupa. Calabria siap membayar hingga 28.000 euro (Rp 450 juta) kepada orang-orang yang pindah ke desa berpenduduk kurang dari 2.000 itu.

Petralia Soprana yang dihuni 2.992 penduduk dengan lebih dari 50 rumah kosong, menawarkan insentif tunai hingga 5.000 euro (Rp 81 juta) untuk penduduk baru.

Presicce-Acquarica akan membayar penduduk baru hingga 30.000 euro (Rp 486 juta) dan tambahan 1.000 euro (Rp 16 juta) untuk setiap bayi yang lahir di sana. Uang itu harus digunakan untuk membeli dan merenovasi bangunan kosong pra-1991 di daerah itu.

Pulau Sardinia menawarkan 15.000 euro (Rp 243 juta) kepada orang-orang yang mau pindah dan menetap di sana.

Syaratnya, uang digunakan untuk membeli atau merenovasi rumah, tinggal penuh waktu, dan mendaftarkan tempat tinggal permanen dalam waktu 18 bulan sejak datang di sana.

Halaman:

Terkini Lainnya

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com