"Lidah kucing yang berduri halus saat menjilat rambut seperti sikat, dapat menyapu semua yang menempel di permukaan rambut, tak terkecuali warna yang menempel pada bulunya," ungkap dia.
"Kita tidak tahu secara persis tingkat keamanan zat pewarna/toning rambut apabila tertelan oleh kucing, sehingga sangat tidak disarankan" sambungnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa zat pewarna yang dapat menjadi racun yang fatal apabila terjilat kucing.
Sementara itu, ada juga beberapa zat pewarna lain yang bersifat karsinogenik dan dapat memicu tumbuhnya kanker pada kucing.
"Tidak hanya manusia, zat pewarna yang bersifat karsinogenik juga dapat memicu kanker pada kucing dan itu sudah ada banyak kasusnya," jelasnya.
Baca juga: Apakah Kucing Memiliki Perasaan? Berikut Penjelasannya
Terpisah, dokter hewan dari Universitas Nusa Cendana Aji Winarso turut menyampaikan terkait cara untuk menghilangkan pewarna yang menempel pada bulu kucing.
"Tergantung jenis pewarnanya, namun biasanya kalau sering dimandikan lama-kelamaan pewarna tersebut bisa memudar," ujarnya terpisah.
"Meskipun sebenarnya yang paling aman adalah dengan cara memotong atau mencukur bulunya sampai bersih," tambahnya.
Namun hati-hati, bila bulu kucing dicukur secara keseluruhan, maka kucing akan berisiko kedinginan.
Selain itu, menghilangkan pewarna pada kucing dengan menggunakan bahan peluntur kimiawi atau bleaching sangat tidak direkomendasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.