Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Dewi Perssik Disebut Berubah Usai Transfer Lemak, Prosedur Apa Itu?

Kompas.com - 06/05/2023, 09:55 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pedangdut Dewi Perssik terlihat mengejutkan publik berkat penampilan baru dengan wajah yang terlihat bengkak.

Depe, panggilan akrabnya, mengaku ini sebagai salah satu prosedur perawatan wajah yang dijalani. Ia memutuskan mentransfer lemak miliknya ke bagian wajah untuk menghindari suntik filler.

“Dokter bilang sama aku kayaknya daripada di-filler, terus kamu kan takut sama jarum suntik, mendingan dimasukin lemak aja deh dari lemak sendiri. Jadi kalau kena cahaya matahari bisa nyatu sendiri karena kalau kita memasukkan sesuatu ke dalam muka kan aku kan takut jadi mendingan masukin lemak,” ungkap Dewi Perssik, dilansir dari Tribun, Jumat (5/5/2023).

Selama prosedur tersebut dilakukan, Depe juga mengaku tidak merasa sakit karena dalam keadaan tidak sadar atau dibius.

Baca juga: Berkaca dari Jaksa Pinangki, Mengapa Sejumlah Orang Suka Operasi Plastik?

Lalu, prosedur transfer lemak seperti apa yang dijalani Dewi Perssik?


Transfer lemak

Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, pemindahan atau transfer lemak adalah operasi kosmetik yang dilakukan untuk memindahkan lemak dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Prosedur ini juga dikenal sebagai "cangkok lemak" atau "lipomodelling".

Transfer lemak dilakukan untuk menghilangkan lemak yang tidak diinginkan dari area tubuh, seperti perut atau paha, dan menggunakannya untuk menghaluskan atau menambah bagian lain, seperti wajah, payudara, atau bokong.

Tindakan tersebut dilakukan dengan cara menyuntikkan lemak ke bagian yang diinginkan oleh ahli bedah kosmetik. Lemak yang dicangkokkan kemudian harus membangun kembali aliran darah untuk bertahan hidup.

Jika tidak, lemak yang disuntikkan tidak akan bertahan. Akibatnya, prosedur harus dilakukan kembali.

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh

Prosedur yang dilakukan

Ilustrasi operasi plastikUnsplash Ilustrasi operasi plastik
Pasien yang menjalani transfer lemak akan diberi bius total, sehingga dalam keadaan tidak sadar, atau bius lokal yang diberikan ke area yang dioperasi.

Menurut Plasticsurgery.org, berikut tahap pelaksanaan transfer lemak:

  • Penilaian dan pemetaan tubuh: Ahli bedah plastik akan mengevaluasi penampilan dan warna kulit, serta memeriksa area yang akan diberi lemak.
  • Sedot lemak: Kulit disayat kecil untuk memasukkan tabung tipis yang digunakan untuk menyedot lemak. Luka kemudian dijahit.
  • Menyiapkan lemak: Peralatan khusus digunakan untuk memisahkan lemak yang diambil dari darah dan cairan lainnya.
  • Menyuntikkan lemak: Sejumlah kecil lemak disuntikkan ke area yang sedang dirawat.
  • Pemulihan: Bagian yang dioperasi akan diberi kompres es untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa tidak nyaman. Area ini akan terasa sedikit lunak selama satu atau dua hari tapi tidak memerlukan obat.

Prosedur ini dapat berlangsung beberapa jam. Namun, jika area yang ingin disuntikkan lemak luas, prosedur mungkin dilakukan dua tahap.

Pasien mungkin dapat segera pulang setelah prosedur selesai atau perlu menginap di rumah sakit semalaman.

Baca juga: Apa Itu Operasi Potong Lambung yang Dilakukan Melly Goeslaw?

Efek samping dan pemulihan

Ilustrasi tubuh membengkak.iStockphoto/Tharakorn Ilustrasi tubuh membengkak.
Orang yang menjalani operasi transfer lemak dapat mengalami kondisi berikut:

  • Memar dan bengkak yang signifikan pada bagian yang diberi lemak selama beberapa minggu
  • Mati rasa sementara
  • Terdapat bekas luka
  • Kehilangan sebagian lemak dari area yang disuntik selama beberapa bulan pertama

Butuh waktu hingga 6 bulan agar pemindahan lemak melalui operasi berfungsi sepenuhnya. Ini karena lemak bisa kembali terserap tubuh.

Meski prosedur ini aman dilakukan, seseorang bisa saja mengalami gangguan, sebagai berikut:

  • Darah berkumpul di bawah kulit (hematoma)
  • Kematian jaringan lemak (nekrosis lemak)
  • Penyumbatan di pembuluh darah akibat lemak (emboli lemak)
  • Kebocoran udara di antara paru-paru dan dinding dada (pneumotoraks)
  • Bekas luka yang tebal dan jelas
  • Pendarahan yang berlebihan
  • Darah membeku di pembuluh darah
  • Infeksi
  • Reaksi alergi terhadap bius

Jika mengalami masalah selama pemulihan, dianjurkan segera berkonsultasi dengan dokter bedah.

Baca juga: Mengenal soal Sedot Lemak, Manfaat, Risiko, dan Biayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com