Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Bercinta "Doggy Style" Dianggap Bisa Merusak Vagina, Benarkah?

Kompas.com - 05/05/2023, 21:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Posisi doggy style adalah salah satu posisi atau gaya yang dapat dicoba pasangan suami istri saat melakukan hubungan seksual.

Posisi ini awam dilakukan lantaran disebut dapat memberikan kepuasan dan sensasi penetrasi maksimal.

Namun, muncul anggapan bahwa gaya bercinta dari belakang ini dapat merusak vagina.

Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Orgasme pada Wanita Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-laki? Ini Penjelasan Dokter


Tidak merusak, justru menyenangkan

Dikutip dari laman Dictionary, doggy style adalah gaya bercinta di mana wanita dalam posisi merangkak, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang dengan posisi berlutut.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin menjawab anggapan doggy style merusak vagina dalam akun Twitter-nya, @dokterdara.

"Doggy style dianggap bisa merusak vagina, atau malah menyenangkan? Saya jelaskan ya," tulisnya, Kamis (4/5/2023).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari dokter yang kerap disapa Dara ini untuk mengutip twit tersebut sebagai bahan pemberitaan.

Dara menjelaskan, doggy style akan membuat penetrasi atau masuknya penis ke vagina menjadi sangat masuk ke dalam.

Anggapan yang menyebut bahwa rahim berisiko terlalu terdorong dan membuat vagina kendor maupun robek, menurutnya tidaklah benar.

Sebaliknya, posisi bercinta ini justru akan menyenangkan karena wanita merasa sangat terdorong saat penis sang suami masuk ke dalam vaginanya.

"Sehingga dia merasa lebih 'eh', lebih kena," ujar Dara.

Dia melanjutkan, vagina adalah bagian tubuh wanita yang sangat elastis. Oleh karena itu, bagian tubuh ini tidak akan gampang rusak.

"Bayi saja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis," ungkapnya.

Namun begitu, pengecualian pada kasus-kasus tertentu, seperti pemaksaan hubungan seksual. Saat ada pemaksaan, kata Dara, kerusakan pada vagina bisa saja terjadi.

Hal ini menurutnya tidak berlaku saat tak ada pemaksaan dalam hubungan seksual. Baik doggy style maupun gaya bercinta lain, tidak memiliki bahaya untuk vagina.

"Jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget," lanjutnya.

Baca juga: Apa Itu Posisi Lotus? Ini Penjelasan Dokter

Memuaskan, tetapi kurang intimasi

Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (7/6/2016), posisi doggy style dipercaya menjadi gaya andalan pria untuk dianggap sebagai pejantan tangguh.

Posisi ini membuat fantasi pria semakin liar hingga merasa seperti raja di sebuah hutan belantara.

Kendati begitu, gaya bercinta dengan pria beraksi dari belakang ini justru menggambarkan seseorang yang takut komitmen, intimasi, dan sama sekali tidak romantis.

Posisi doggy style memang akan memuaskan dan membuat pasangan mendapatkan sensasi penetrasi maksimal.

Namun, pasangan akan kehilangan hangatnya intimasi atau keintiman. Sebab, posisi ini berlangsung tanpa saling menatap satu sama lain atau berciuman mesra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com