Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ulwan Fakhri
Peneliti

Peneliti humor di Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3)

Pelaku Humor, antara Cita-cita dan Realitas

Kompas.com - 27/04/2023, 10:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JERMAN, 1943. Marianne Elise merupakan anggota pasukan garis depan Nazi. Jalan hidupnya ironis. Ia tidak mati secara "semestinya", yaitu tertembus peluru musuh. Elise justru kehilangan nyawanya karena dihukum mati oleh pengadilan negaranya sendiri.

Apa sebab? Ia dilaporkan oleh koleganya karena menceritakan lelucon ini: "Adolf Hitler dan seorang petinggi Nazi sedang berdiri di atas gedung. Hitler bilang, dia ingin melakukan sesuatu untuk membuat orang Berlin tersenyum. Lantas, petinggi Nazi itu menjawab, 'Mengapa kamu tidak melompat saja?’"

Delapan tahun sebelumnya, Werner Finck ditangkap aparat di lokasi syuting. Seniman kabaret itu memang sudah dipantau sejak Hitler mulai bercokol karena sering menyelipkan sindiran terhadap pemerintahan Hitler.

Baca juga: Humor Lucu dan Berbahaya

Finck pun diseret ke salah satu kamp Nazi. Di sana, ia boleh dibilang beruntung dibanding tahanan lain. Popularitasnya sebagai pelaku humor cukup membuat petugas di sana "sungkan" menyiksanya.

Finck bahkan diberi kesempatan manggung di hadapan tahanan lain sambil sempat-sempatnya bercanda: “Selama ini, kita takut dijebloskan ke kamp konsentrasi. Untungnya ketakutan sekarang itu sudah hilang! Karena kita semua sudah berada di dalam!”

Berkat reputasinya sebagai pelaku humor pula, ia tak terlalu lama mendekam di sana. Enam minggu berselang, Finck dikeluarkan berkat lobi relasinya, seorang aktris yang kebetulan juga kekasih petinggi Nazi.

Rezim Hitler memang tidak sepenuhnya melarang pertunjukan komedi yang politis – "hanya" dipantau dan dicatat adakah pernyataan yang merendahkan Der Fuhrer. Tak semua pelaku humor diadili juga, kok.

Namun, otoriternya Nazi yang mengatur secara resmi penghinaan terhadap Hitler beserta kroninya serta terampasnya hak hidup orang biasa seperti Elise karena humor, memaksa banyak orang berhati-hati dalam bercanda di kala itu.

Baca juga: Yang Boleh Bebas dari Penjara, Hanya Humor

Nyatanya, tetap saja mustahil untuk membendung hasrat manusia untuk berhumor, terlebih di situasi ketika rasa takut dan frustrasi perlu disalurkan sembari melakukan resistensi.

Maka, di Jerman masa itu, lahirlah yang dinamakan whisper joke, humor-humor yang beredar secara bisik-bisik saja – takut kalau dilantangkan akan membuat rezim geram (Dead Funny - Herzog, 2011).

Suatu Negara, 2023

Di acara jamuan oleh suatu kementerian hari itu, menyempillah pelaku humor yang dilabeli sebagai tokoh yang rajin memviralkan isu-isu yang sedang panas. Kompetensinya tidak berkaitan langsung sebenarnya dengan kementerian tersebut.

Alhasil, sebagian orang menduga ia sedang dibujuk untuk tidak turut memanas-manasi, karena kementerian yang mengundangnya itu sedang jadi sorotan publik belakangan.

“Wah, sudah masuk sirkel,” kata mereka yang apatis.

Kecurigaan dari masyarakat itu sejatinya bisa dimaklumi. Pasalnya, selama ini, publik amat bergantung pada pelaku humor supaya bisa ‘berdialog’ dengan para elite lewat joke, kartun, dan medium lainnya.

Masyarakat berharap pelaku humor ini bisa mewakili mereka dan selalu berada di posisi mereka. Sudah ada buktinya, memang benar-benar beda kok respons atas kritikan pelaku humor dan masyarakat jelata.

Baca juga: Humor: Antara Tawa, Kritik, dan Resistensi Kekuasaan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com