Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Chris Rock Digampar Will Smith akibat Humor Tidak Lucu

Kompas.com - 05/04/2022, 13:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERBERITAKAN bahwa pada upacara anugerah Oscar 27 Maret 2022, yang disiarkan ke seluruh dunia sambil terabadikan sebagai jejak digital di alam maya, Will Smith sempat mengampar Chris Rock.

Sebelumnya Chris Rock telah melontarkan sebuah lelucon tentang kepala gundul istri Will Smith, Jada Pinkett Smith yang sedang menjalani terapi penyakit alopecia areata.

Chris Rock menganggap humornya lucu, tetapi Will Smith dan istrinya menganggap humor Chris Rock sama sekali tidak lucu!

Sebenarnya skandal yang terjadi di panggung anugerah Oscar 2022 nun jauh di Amerika Serikat jauh lebih tidak penting ketimbang tragedi kenaikan harga sembako dan BBM yang sedang terjadi di Indonesia.

Namun sebagai penggagas Humorologi serta pendiri Perhimpunan Pencinta Humor saya merasa perlu menegaskan bahwa apa yang entah disengaja atau tidak disengaja diucapkan oleh komedian Chris Rock tentang kepala gundul istri Will Smith pada hakikatnya membuktikan bahwa humor memang tidak bisa begitu saja lepas dari tata krama sopan-santun dalam pengejawantahan komunikasinya.

Satu di antara kekeliruan terparah sekaligus terlazim terkait humor adalah anggapan apalagi keyakinan secara generalisir-mutlak bahwa humor pasti lucu, maka pasti menyenangkan bagi semua orang.

Pada kenyataan kehidupan sosio-kultural ternyata humor tidak selalu lucu apalagi jika dikaitkan dengan ras, gender, agama, difabilitas, cacat tubuh dan kesehatan.

Sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan yang anti- kekerasan, saya tidak dapat membenarkan tindakan Will Smith menampar Chris Rock di depan hadirin upacara anugerah Oscar disaksikan jutaan manusia di segenap pelosok planet bumi melalui televisi, media on line dan medsos.

Andai kata yang menggampar Chris Rock adalah Mike Tyson yang memang tersohor sebagai tukang pukul, saya tidak seketerkejut ketika menerima berita bahwa yang menggampar Chris Rock ternyata Will Smith yang tersohor berbudi-pekerti santun sehingga diberi julukan The Prince.

Namun sebagai pendiri Perhimpunan Pencinta Humor serta sebagai sesama lelaki yang menghormati harkat-martabat perempuan, saya sepenuhnya dapat memahami perasaan Will Smith ketika mendengar lelucon Chris Rock melecehkan kepala gundul istri Will Smith yang sedang menempuh proses penyembuhan penyakit yang dideritanya.

Apalagi kemudian secara kesatria Will Smith telah memohon maaf kepada Chris Rock atas kekerasan yang terlanjur dilakukan, bahkan resmi mengundurkan diri dari Academy of Motion Pictures, Arts and Science.

Hanya saja saya tidak akan naik ke panggung untuk menampar Chris Rock. Saya cukup melakukan protes dari tempat duduk saya sambil menyatakan bahwa lelucon Chris Rock sama sekali tidak lucu bahkan merendahkan harkat-martabat kaum lelaki dengan melecehkan kaum perempuan.

Apa yang dilakukan Will Smith terhadap Chris Rock merupakan reaksi psikologis sekaligus fisikal naluriah seorang manusia terhadap suatu humor tidak lucu.

Insya Allah, di masa mendatang Chris Rock sebagai humoris profesional lebih eling lan waspodo demi menghindari humor tidak lucu yang rawan melukai perasaan sesama manusia dengan lelucon terkait ras, agama, difabilitas, kesehatan.

Masih banyak bahan lelucon lain siap dimanfaatkan oleh seorang komedian profesional yang seharusnya tidak gegabah melanggar tata krama humor.

Sama halnya dengan seni musik, seni sastra, seni teater, sinematografi, seni rupa mau pun seni apa pun, pada hakikatnya seni humor juga wajib berpegang teguh pada tata krama agar tidak tergelincir ke luar dari jalur peradaban humor yang adil dan beradab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com