KOMPAS.com – Unggahan menyebut orang begadang mengalami revenge bedtime procrastination viral di media sosial.
Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Senin (16/4/2023).
Terdapat foto berupa tangkapan layar yang menjelaskan apa itu revenge bedtime procrastination.
“Orang-orang yang sengaja begadang ga sadar mereka mengalami “Revenge Bedtime Procrastination”, keadaan dimana seseorang yang seharian sibuk memilih untuk begadang untuk mendapatkan waktu santai/luang sebagai bentuk balas dendam,” tulis pengunggah pada foto tersebut.
“Bgmna menurut kalian?” imbuh pengunggah.
Hingga Kamis (19/4/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 7.885 kali dan mendapat 170 likes.
Bgmna menurut kalian? ???? pic.twitter.com/VwPoTuUpfb
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) April 16, 2023
Baca juga: Jangan Remehkan, Sering Begadang Bisa Berdampak Fatal
Dosen psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, revenge bedtime procrastination adalah kondisi ketika seseorang melakukan sesuatu, misalnya begadang dengan mengorbankan waktu tidurnya untuk mendapatkan kesenangan.
"Hal itu dilakukan karena ia sudah capek bekerja dari pagi sampai sore harinya, atau istilahnya untuk 'membalas dendam',” jelas Ratna kepada Kompas.com, Kamis (19/4/2023).
Menurutnya, hal itu dapat dikatakan sebagai gangguan kepribadian karena menjadi sebuah habit atau kebiasaan yang semakin lama menyatu dengan dirinya.
“Menunda untuk tidak beristirahat dengan cukup, justru kesenangan itu yang menjadi tidak baik untuk fisik dan mental,” ujarnya.
Ratna mengatakan, jika pada malam hari yang esoknya hari libur, tidak apa sesekali melakukan revenge bedtime procrastination.
“Namun, jika besoknya hari kerja atau saat weekday, itu berbahaya,” katanya.
Baca juga: Apakah Hobi Begadang Menurun Secara Genetika? Ini Penjelasannya
Ratna mengatakan, penyebab utama revenge bedtime procrastination adalah karena usai bekerja seharian penuh.
“(Penyebab lainnya) dikarenakan suka bermalas-malasan dan suka menggampangkan urusan,” ucapnya.
Selain itu, revenge bedtime procrastination bisa disebabkan oleh perilaku nomophobia atau ketakutan untuk melepas gadget.
“Jadi memegang ponsel sebaiknya segera dikurangi,” kata Ratna.
Baca juga: Dampak Sering Begadang dan Tidur Lama di Siang Hari
Ratna mengungkapkan beberapa dampak psikis atau mental dari revenge bedtime procrastination, antara lain:
Pakar tidur dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Andreas Prasadja mengungkapkan berbagai masalah kesehatan yang risikonya bisa meningkat akibat revenge bedtime procrastination, yakni:
Baca juga: Ternyata, Tidur Telanjang Miliki Manfaat Kesehatan, Apa Saja?
Andreas menjelaskan, cara utama mengobati revenge bedtime procrastination yakni dengan memperbaiki jam tidur secara bertahap.
"Juga tegas dengan diri sendiri dan perbaiki pola hidup," ucapnya.
Ia menyarankan agar setiap orang mempunyai jam tidur yang cukup dan berkualitas.
Hal itu lantaran tidur memberikan manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imun) agar terhindar dari penyakit infeksi.
"Apalagi ini Lebaran, nanti ngobrol lama sampai malam bahkan pagi. Itu kalau bisa jangan sampai begitu," kata dia.
Baca juga: Mengapa Mulut Terbuka Saat Tidur? Ini Penjelasan dan Cara Mencegahnya
Dikutip dari laman SleepReset, jumlah waktu untuk tidur berbeda-beda setiap kelompok usia.
Hal itu dikarenakan sistem metabolisme yang berbeda-beda setiap usianya.
Berikut ini adalah rekomendasi waktu tidur yang sesuai dengan kelompok usia agar mendapatkan tidur yang berkualitas per 24 jam:
Usia 65 tahun ke atas: 7 – 8 jam.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur Malam yang Ideal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.