Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bima Yudho TikToker yang Sebut Lampung Tidak Maju-maju?

Kompas.com - 16/04/2023, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sosok Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn tengah menuai sorotan usai konten presentasi bertajuk "alasan Lampung tidak maju-maju" viral.

Diberitakan Kompas.com (15/4/2023), video berdurasi 3 menit 28 detik itu melontarkan kritik terhadap kondisi sejumlah sektor di Lampung.

Beberapa sektor yang dikritik, di antaranya terkait infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, tata kelola birokrasi, pertanian, dan tingkat kriminalitas.

Bima Yudho menyebut, infrastruktur di Lampung banyak yang rusak, sementara proyek Kota Baru disebut mangkrak sejak lama.

Akun ini pun menyebut bahwa pendidikan di Lampung tidak merata hingga ketergantungan akan pertanian.

Lantas, siapa sosok Bima Yudho Saputro?

Baca juga: TikToker Bima alias Awbimax Reborn, Kritik Pembangunan Lampung, Berujung Didatangi Polisi


Sosok Bima Yudho, pelajar Indonesia di Australia

Bima Yudho Saputro merupakan seorang pelajar yang tengah menempuh pendidikan di negara tetangga, Australia.

Keluarga Bima diketahui merupakan petani sekaligus pengolah jagung di Desa Raman Utara, Lampung Timur.

Dikutip dari laman LinkedIn, diketahui bahwa Bima berkuliah di program Diploma of Digital Marketing, Digital Communication and Media/Multimedia, Australian College of Business Intelligence (ACBI).

Sebelumnya, pelajar ini telah menyelesaikan pendidikan pada program Diploma of Information Technology, Computer Science and Digital Innovation, di UCSI University, Malaysia.

Melalui unggahan videonya, Bima turut menjelaskan bahwa dua tahun mendatang, dirinya akan meneruskan pendidikan di Macquarie University, Sydney, Australia.

Meski telah melanglang buana menuntut ilmu di negeri orang, Bima bukanlah penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Pemilik lebih dari 712.000 pengikut di akun TikTok ini mengaku, sempat bekerja paruh waktu sebagai pelayan di IKEA untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adapun sebelum viral, laki-laki asal Lampung Timur ini cukup aktif membagikan pemikiran melalui konten TikTok, mulai dari pendidikan, pekerjaan, budaya, makanan, dan isu terkini lain.

Bukan hanya itu, Bima juga diketahui cukup lantang menyuarakan pendapat terkait pemerintahan, termasuk kondisi tanah kelahirannya, Lampung.

Baca juga: Korsel Tawarkan Rp 7,4 Juta Per Bulan untuk Pemuda yang Tak Mau Keluar Rumah

Imbas kritik, mengaku dapat intervensi polisi

Beberapa hari setelah videonya viral, Bima mengaku keluarganya di Lampung mendapatkan intervensi dari polisi.

Dikutip dari Kompas.com (15/4/2023), Bima mengatakan, ibunya didatangi polisi saat berada di kantor.

Sementara sang ayah yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.

"Bokap gue diancam loh, masa kayak gini banget sih? Gue cuman mau ngritik doang, loh. Cuman mau ngasih kritikan," tutur Bima dalam videonya.

Menindaklanjuti dugaan intervensi, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan sudah menghubungi Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.

Nunik pun memastikan bahwa keselamatan orangtua Bima akan dijamin oleh pemerintah.

"Jangan khawatir. Semua orang boleh kok menyampaikan kritik, kita berdemokrasi, tidak perlu khawatir," kata dia, Jumat (14/3/2023).

Di sisi lain, Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar mengatakan, kedatangan anggota Bhabinkamtibmas dari Polsek Raman Utara ke kediaman Bima merupakan tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurutnya, langkah itu bertujuan sebagai antisipasi terhadap keamanan keluarga Bima.

"Ini kan upaya untuk memastikan keamanan masyarakat, kita tidak tahu apakah ada orang yang nantinya tidak suka, lalu ada hal yang tidak diinginkan. Makanya kita mengupayakan keamanan mereka," jelas Rizal.

Rizal pun membantah informasi yang menyebutkan bahwa keluarga Bima dipanggil pihak kepolisian.

"Jadi kalau dipanggil kepolisian, itu tidak benar. Tapi Kapolsek dan Bhabinkamtibmas menyambangi kediaman mereka," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com