Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pencurian Pantai di Jamaika, Masih Jadi Misteri hingga Kini

Kompas.com - 16/04/2023, 11:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika membicarakan pencurian, kebanyakan dari kita pasti berpikir barang-barang berharga atau mewahlah yang diambil.

Tapi, bagaimana kalau yang dicuri adalah pantai?

Sekitar 15 tahun yang lalu, sebuah pantai pasir putih di Jamaika dicuri oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.

Ratusan truk mencuri berton-ton pasir pantai dari pinggir laut Coral Spring, Trelawny, Jamaika di tengah kegelapan malam.

Hingga hari ini, pencurian tersebut masih tetap menjadi misteri.

Baca juga: Kisah Seorang Atlet Hidup 500 Hari di Dalam Gua, Kesal Saat Dijemput


Kronologi pencurian

Dilansir dari Jamaica Observer, warga Jamaika menemukan pada Minggu, 20 Juli 2008, bahwa sebuah pantai yang berada di Coral Spring, Trelawny, Jamaika telah dicuri.

Ratusan ton pasir putih lenyap dari pantai yang dihuni Resor Ocean Coral Spring hanya dalam waktu satu malam.

Diperkirakan 500 truk bermuatan pasir mencuri pasir pantai dan diyakini telah menjualnya ke resor saingan.

Penyelidikan pun segera dilakukan. Namun, tidak ada bukti yang berhasil didapatkan. Hal ini membuat polisi tidak bisa melakukan penangkapan. Akhirnya, seluruh penyelidikan kemudian dihentikan.

“Anda punya orang penerima pasir yang dicuri, atau apa yang kita yakini sebagai pasir. Truk itu sendiri, penyelenggara, dan tentu saja ada kecurigaan bahwa beberapa polisi berkolusi dengan penggerak pasir,” kata wakil komisaris kejahatan di Pasukan Kepolisian Jamaika, Mark Shields.

Kejadian ini bahkan memicu munculnya perseteruan politik antara Partai Buruh Jamaika (JLP) dan Partai Nasional Rakyat Oposisi (PNP).

Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan

Harga pasir mahal

Di tahun itu, sedang ada banyak pembangunan rumah yang tidak diatur di seluruh Jamaika.

Jika dilihat dari jumlah pasir yang dicuri, muncul kecurigaan bahwa hotel mungkin terlibat dalam kejadian ini. Pasir itu kemungkinan digunakan untuk membangun hotel di sana.

Menurut The Guardian, Jaringan Advokasi Lingkungan Jamaika mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki hotel yang sedang dibangun pada saat pencurian. Mereka menduga hotel-hotel itulah yang terlibat dalam pencurian ini.

Desakan ini masuk akal mengingat pasir merupakan sumber daya alam yang laku secara komersial di Jamaika. Pasir putih setidaknya bernilai sekitar hampir Rp 15 triliun di pasar gelap.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com