Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yunus Berangkat Haji Naik Sepeda dari Malang, Tempuh Perjalanan 8 Bulan

Kompas.com - 14/04/2023, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yunus Abdurrahman (42) memutuskan untuk melakukan perjalanan naik haji mandiri dengan bersepeda atau gowes.

Perjalanan naik hajinya itu ditempuh dari Malang ke Arab Saudi dengan sepeda ontel.

Yunus mengaku hal itu dilakukan karena ingin mewujudkan cita-citanya saat masih kecil.

"Itu cita-cita saya dari kecil," ujarnya saat dihubung Kompas.com, Jumat (14/4/2023).

"Saya kelas 3 SD itu udah punya keinginan mau ke Mekkah jalur darat, pokoknya dengan jalur darat," imbuh dia.

Perjalanan dari Malang ke Arab Saudi itu ditempuhnya selama 8 bulan lamanya.

Menurutnya, hal itu menjadi pengalaman perjalanan yang tak ternilai.

Baca juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler Sudah Dibuka, Segini Biayanya Per Provinsi

Alasan memutuskan naik sepeda

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yunus Abdurrahman (@abdurrahman.yunus)

Yunus mengaku mulanya ingin melakukan perjalanan dari Malang ke Mekkah dengan sepeda motor.

Namun, lantaran keterbatasan biaya, akhirnya dia memutuskan berangkat dengan sepeda.

"Karena intinya duitnya kurang, tabungan saya udah habis maka saya memilih kendaraan yang bisa saya jangkau," tuturnya.

"Yang penting bisa berangkat, ya sepeda itu, sepeda gowes," imbuh dia.

Selama perjalanan, dia mengaku banyak menemui hambatan. Mulai dari cuaca hingga isu agama di beberapa negara.

Biaya

Terkait biaya, Yunus mengatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan hampir sebanding dengan besaran biaya haji yang dikeluarkan jika mendaftar lewat kuota Indonesia.

"Kalau kita kalkulasi sendiri untuk biaya harian dan visa, hampir sama (dengan biaya haji di Indonesia)," ujarnya.

"Cuma yang di sini itu kan yang mahal waktu sama otomatis kita akan ada banyak tantangan. Itu yang bikin nilai pengalamannya mahal," kata Yunus.

Baca juga: Cara Daftar Haji 2023, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tempuh perjalanan 8 bulan

Yunus melakukan perjalanan panjang sekitar 8 bulan sebelum akhirnya tiba di Arab Saudi.

"Saya berangkat dari rumah itu bulan 7 Juli 2022 dengan sepeda ke Jakarta," ucap Yunus.

Di Jakarta, pria asal Malang, Jawa Timur ini mengurus berkas-berkas yang diperlukan selama perjalanan.

Hingga pada 3 September 2022, Yunus memulai perjalanannya ke Mekkah dengan sepeda.

"Full gowes ya, saya full gowes sampai Sumatera. Saya lewat Dumai terus ke Malaysia, Thailand. Dari Thailand masuk Myanmar terus karena enggak bisa menyebrang terus balik lagi ke Bangkok," bebernya.

"Dari Bangkok terbang ke Banglades kemudian menuju ke Pakistan pada Februari," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Gelang Haji yang Dipakai Jemaah Haji Indonesia

Namun, ketika sampai di Iran, Yunus harus meninggalkan sepedanya karena keterbatasan waktu untuk packing.

Akhirnya, dia melanjutkan perjalanan via darat dengan jalan kaki.

Rencananya, Yunus akan menggunakan kuota haji jalur undangan yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi.

"Kita sudah dapat visa umrahnya itu dari kerajaan, dan instruksinya masuk dulu (ke Arab Saudi) nanti tunggu. Tunggu hingga visa haji dibuka," tandasnya.

Baca juga: Jemaah Haji 2023 Akan Gunakan Visa Bio, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com