Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Pencoretan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kompas.com - 30/03/2023, 09:19 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pada Rabu (29/3/2023).

Keputusan ini keluar seiring adanya penolakan keikutsertaan Israel di ajang tersebut atas dasar konstitusi.

Sebagai informasi, Piala Dunia U20 akan digelar kurang dari dua bulan, yakni pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 pun turut mendapat perhatian media internasional. Apa kata mereka?

Baca juga: Dilema Kedatangan Timnas Israel di Indonesia, antara Komitmen Bangsa atau Sanksi FIFA

1. Times of Israel

Melaui sebuah artikelnya, Times of Israel menyebut, status tuan rumah Indonesia dicopot di tengah kekacauan politik terkait partisipasi Israel.

Selain status tuan rumah, media tersebut juga menuliskan bahwa partisipasi Indonesia pada Piala Dunia U20 juga dicoret.

Mereka menuliskan, status tuan rumah Indonesia diragukan setelah PSSI menunda pengundian pada Minggu (26/3/2023).

"Para pejabat Indonesia mengatakan, Gubernur Bali menyerukan agar Israel dikeluarkan dari turnamen karena kebijakannya terhadap Palestina, kemungkinan berada di balik pembatalan undian," tulisnya.

Baca juga: Mengapa Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al Aqsa Dikecam Dunia?


2. Aljazeera

Kabar ini juga diberitakan oleh salah satu media yang berbasis di Timur Tengah, Aljazeera.

Selain menyoroti pencopotan status Indonesia sebagai tuan rumah, Aljazeera juga menyoroti aksi unjuk rasa di Jakarta awal bulan ini.

Dalam aksi itu, para demonstran mengibarkan bendera Indonesia dan Israel, serta menuntut dikeluarkannya Israel dari turnamen.

Aljazeera juga menuliskan potensi ekonomi yang mencapai triliyunan rupiah akibat keputusan ini.

"PSSI mengatakan kehilangan hak tuan rumah akan merusak peluang tim sepak bola Indonesia untuk mengikuti turnamen FIFA lainnya, sementara kerugian ekonomi akan mencapai trilyunan rupiah," tulis Aljazeera.

Baca juga: Alasan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

3. Reuters

Timnas U-20 Israel.INSTAGRAM @isr.fa via ABC INDONESIA Timnas U-20 Israel.

Sementara itu, kantor berita Reuters menyebut hilangnya hak menjadi tuan rumah akan memberikan kerugian besar bagi Indonesia.

Pasalnya, sepak bola merupakan olahraga yang memiliki banyak pengikut, meski Indonesia kurang sukses secara internasional sejak lolos Piala Dunia 1938 sebagai Hindia Belanda.

Reuters menyebut, pencabutan status tuan rumah Piala Dunia ini merupakan kegagalan Indonesia untuk menghormati komitmennya pada turnamen tersebut.

Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?

Mereka juga mengutip pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang meminta seluruh insan pencinta sepak bola agar menerima keputusan sulit ini.

"Saya meminta semua pecinta sepak bola untuk tetap menegakkan kepala mereka atas keputusan sulit dari FIFA ini," kata Erick Thohir.

Sudah saatnya kita membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk mengubah sepak bola, menuju sepak bola yang bersih dan berprestasi," sambungnya.

Baca juga: Menanti Tanggung Jawab PSSI atas Tragedi Kanjuruhan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com