Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Batas Normal Kadar Gula Darah Saat Berpuasa?

Kompas.com - 28/03/2023, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Tes untuk mengukur gula darah

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk menguji kadar gula darah dalam tubuh baik untuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, atau pun prediabetes.

Beberapa tes di antaranya membutuhkan waktu untuk berpuasa terlebih dahulu, sementara beberapa lainnya tidak. Berikut ini adalah tes untuk mengukur kadar gula darah dalam tubuh:

1. Tes A1C

Tes A1C adalah tes untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2 atau 3 bulan terakhir.

Tes ini tidak mengharuskan seseorang untuk tidak makan dalam jangka waktu tertentu (puasa). Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Ini juga disebut sebagai tes hemoglobin terglikasi.

Semakin tinggi kadar gula darah seseorang, maka semakin banyak hemoglobin yang dimilikinya dengan gula yang menempel.

A1C di bawah 5,7 persen adalah normal, antara 5,7 dan 6,4 persen menunjukkan seseorang menderita pradiabetes, sementara 6,5 persen atau lebih tinggi menunjukkan bahwa seseorang menderita diabetes.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

2. Tes gula darah acak

Tes ini adalah tes gula garah yang sampel darahnya akan diambil secara acak, yaitu kapan pun seseorang terakhir makan.

Kadar gula darah 200 mg/dL hingga 11,1 mg/dL atau lebih tinggi menunjukkan bahwa seseorang menderita diabetes.

3. Tes gula darah puasa

Sampel darah akan diambil setelah seseorang tidak makan apapun pada malam sebelumnya (puasa).

Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L) adalah normal. Tingkat gula darah puasa dari 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L) dianggap prediabetes.

Jika hasilnya 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggi pada dua tes terpisah, Anda menderita diabetes.

Baca juga: 8 Perubahan Gaya Hidup untuk Kontrol Gula Darah bagi Penderita Diabetes

4. Tes toleransi glukosa

Untuk tes ini, seseorang harus berpuasa selama semalaman. Kemudian, kadar gula darah puasa diukur.

Lalu, seseorang akan diminta untuk meminum cairan manis dan kadar gula darah diuji secara teratur selama dua jam berikutnya.

Tingkat gula darah kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L) adalah normal. Pembacaan lebih dari 200 mg/dL (11,1 mmol/L) setelah dua jam berarti seseorang menderita diabetes.

Sementara itu, angka yang berkisar 140 dan 199 mg/dL (7,8 mmol/L dan 11,0 mmol/L) menunjukkan bahwa seseorang menderita prediabetes.

Jika dokter dan layanan kesehatan menduga seseorang menderita diabetes tipe 1, mereka mungkin akan menguji urin untuk mencari keberadaan keton.

Keton adalah produk sampingan yang dihasilkan saat otot dan lemak digunakan untuk energi.

Selain itu, dokter dan penyedia layanan kesehatan mungkin juga akan menjalankan tes untuk melihat apakah seseorang memiliki sel sistem kekebalan yang merusak terkait dengan diabetes tipe 1 yang disebut autoantibodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com