Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Daftar PIN Ibu Hamil untuk Naik KRL secara Online, Gratis!

Kompas.com - 19/03/2023, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PIN ibu hamil bagi pengguna kereta rel listrik (KRL) merupakan kode untuk wanita hamil agar mendapatkan layanan penumpang prioritas.

Dengan memasang PIN ibu hamil, penumpang akan diprioritaskan untuk mendapat tempat duduk daripada penumpang lainnya.

Dikutip dari laman Instagram @commuterline, Sabtu (18/3/2023), penggunaan PIN ibu hamil memudahkan petugas dan penumpang lain untuk mengidentifikasi ibu hamil terutama pada trimester pertama.

Pasalnya, pada masa itu, kehamilan umumnya belum terlihat secara fisik.

Untuk memudahkan pengguna, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter pun membuka pendaftaran PIN khusus ibu hamil secara online.

Pendaftaran online ini bisa dilakukan untuk penumpang KRL Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) maupun Yogyakarta-Solo yang tengah berbadan dua.

Berikut tata caranya:

Baca juga: Ibu Hamil Pingsan di KRL, KCI Mengimbau Penggunaan Fasilitas Pin Ibu Hamil


Syarat pendaftaran PIN ibu hamil KRL

Masih dari unggahan Instagram, ibu hamil perlu menyiapkan sejumlah syarat dan dokumen untuk mendapatkan PIN.

Syarat dan dokumen tersebut, antara lain:

  • Alamat email aktif
  • Nama pengguna sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Tanggal lahir pengguna
  • Alamat domisili
  • Nomor KTP atau Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  • 16 digit nomor Kartu Multi Trip (KMT), tercetak di bagian belakang kartu
  • Nomor ponsel aktif
  • Hari Perkiraan Lahir (HPL)
  • Foto pengguna dan surat dari rumah sakit
  • Stasiun pengambilan.

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan, merinci beberapa stasiun yang melayani pengambilan PIN ibu hamil, baik Jabodetabek maupun Yogya-Solo.

"Stasiun yang melayani pengambilan PIN Ibu Hamil," ujar Leza kepada Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Stasiun di wilayah Jabodetabek yang dimaksud, menurut Leza, meliputi:

  • Bogor
  • Sudirman
  • Juanda
  • Tanah Abang
  • Duri
  • Bekasi.

Sementara itu, khusus KRL Yogya-Solo, stasiun yang melayani pengambilan PIN ibu hamil, yakni:

  • Yogyakarta
  • Lempuyangan
  • Maguwo
  • Klaten
  • Purwosari
  • Solo Balapan.

Baca juga: Pengguna KRL Jogja-Solo Sudah Bisa Beli Tiket Pakai GoPay, Begini Caranya

Link dan cara daftar PIN ibu hamil KRL

Bagi ibu hamil pengguna KRL di Jabodetabek maupun Yogyakarta-Solo, bisa mendapatkan PIN gratis dengan mengisi data diri secara online di tautan:

Berikut tata cara pendaftaran PIN ibu hamil:

  • Buka laman sesuai rute operasi KRL.
  • Masukkan alamat email, nama sesuai KTP, tanggal lahir, alamat domisili, dan nomor KTP.
  • Masukkan 16 digit nomor KMT yang terdapat di bagian belakang bawah kartu. Jika belum memilikinya, dapat melakukan pembelian di loket stasiun terdekat.
  • Masukkan nomor ponsel aktif.
  • Pilih stasiun pengambilan PIN ibu hamil.
  • Tentukan tanggal dan bulan pengambilan PIN ibu hamil.
  • Masukkan HPL.
  • Unggah foto penumpang dan surat rumah sakit atau bidan tentang usia kehamilan atau prediksi kelahiran dalam satu foto.
  • Setelah memastikan seluruh data benar, klik "Submit".

Selanjutnya, penumpang tinggal menunggu konfirmasi email balasan untuk mendapatkan nomor registrasi pengambilan PIN di stasiun.

Adapun sebagai informasi, PIN ibu hamil dapat dikembalikan kepada petugas stasiun pendaftaran jika yang bersangkutan telah melewati HPL atau melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com