KOMPAS.com - Niat adalah 'amalan hati' untuk memulai suatu ibadah. Bahkan, dikatakan bahwa ibadah atau perbuatan seseorang bergantung pada niatnya.
Hal ini sebagaimana hadis berikut:
Dari Umar bin Khattab, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan."
Baca juga: Puasa Ramadhan, Syarat, dan Ketentuannya
Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, niat termasuk rukun yang tidak boleh ditinggalkan.
Artinya, seseorang yang menjalankan ibadah puasa tanpa diawali niat, maka puasanya tidak sah.
Tentang niat puasa ini, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka puasanya tidak sah."
Karena niat termasuk amalan hati, maka tidak diwajibkan untuk mengucapkannya secara lisan.
Baca juga: Utang Puasa Belum Terlunasi Saat Sudah Masuk Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?
Lantas, kapan waktu pengucapan niat puasa?
Dikutip dari laman Lembaga Fatwa Mesir, Dr Ali Jum'ah Muhammad mengatakan, ada perbedaan pendapat terkait waktu niat.
Beberapa ulama berpendapat bahwa niat wajib diucapkan setiap malam hari selama Ramadhan sebelum terbitnya fajar.
Sementara ulama lain berpendapat bahwa waktu niat puasa lebih panjang, yakni ketika matahari terbenang hingga sebelum tengah hari berikutnya.
Artinya, seseorang bisa mengucapkan niat hingga sebelum waktu Dzuhur.
Baca juga: Apa Itu Puasa: Rukun, Syarat, dan Jenisnya
Adapun mazhab Maliki, mereka berpendapat bahwa niat cukup dilakukan satu kali untuk puasa satu Ramadhan penuh.
Dari berbagai pendapat di atas, Dr Ali Jum'ah mengatakan bahwa niat puasa pada setiap malam Ramadhan lebih utama diutamakan.
Apabila seorang Muslim takut jika suatu hari lupa tidak melafalkan niat puasa, maka bisa ditambahkan niat untuk puasa satu bulan penuh yang dilakukan di malam pertama Ramadhan.
Baca juga: Pengertian Puasa dan Jenis-jenisnya