Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Rambut Berdiri Disebut akan Disambar Petir, Benarkah? Ini Penjelasan Ahli ITB

Kompas.com - 13/03/2023, 16:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan rambut sejumlah penumpang kapal tiba-tiba berdiri disebut tanda akan datangnya petir, ramai di media sosial Twitter.

Video sejumlah penumpang kapal yang rambutnya tiba-tiba berdiri tersebut diunggah oleh akun ini pada 11 Maret 2023. 

Tampak dalam video tersebut cuaca di lokasi sedang mendung denga awan hitam berada di sekitar kapal. 

Sejumlah warganet mengatakan, berdirinya rambut ketika cuaca sedang mendung menandakan bahwa petir akan menyambar orang tersebut.

"Run!!!! Danger danger!" tulis pengunggah video tersebut.

Hingga Senin (13/3/2023) video tersebut sudah ditayangkan sebanyak 32 juta kali dan disukai lebih dari 77.000 kali. 

Lantas, benarkah rambut yang berdir saat cuaca mendung adalah tanda-tanda akan disambar petir? Berikut penjelasan ahli elektro ITB

Baca juga: Gadis 15 Tahun asal Klaten Tewas Tersambar Petir di Jalan Persawahan

Penjelasan ahli ITB

Dosen Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Syarif Hidayat, MT, Ph.D, memberi penjelasan terkait video tersebut. 

Ia menjelaskan, petir adalah peristiwa loncatan listrik dari awan ke bumi yang diawali dengan kenaikan medan listrik.

Saat medan listrik di suatu lokasi naik, maka orang-orang dapat merasakan kejadian tersebut, salah satunya adalah rambut yang berdiri.

Kejadian rambut berdiri saat cuaca mendung bisa dipengaruhi oleh kenaikan medan listrik di atas 5 Kv hingga 10 Kv per meter.

"Jadi, rambut berdiri itu tanda medan listriknya tinggi," kata Syarif kepada Kompas.com, Senin (13/3/2023).

Namun Syarif juga mengatakan bahwa berdirinya rambut seseorang saat cuaca mendung belum tentu menyebabkan orang tersebut disambar petir.

"Petir itu menyambar tidak ada yang tahu," jelas Syarif.

Baca juga: Jualan Saat Hujan, Ibu di Bima dan Anaknya Berusia 3 Tahun Luka Bakar Disambar Petir

 

Penyebab orang disambar petir

Syarif menjelaskan, salah satu faktor seseorang bisa disambar petir adalah ia berdiri lebih menonjol atau lebih tinggi dari objek di sekitarnya saat cuaca mendung atau saat sedang turun. 

Ia mencontohkan, ketika penumpang berdiri di atas kapal dan posisinya lebih tinggi daripada objek di sekitarnya, maka kemungkinan disambar petir akan jauh lebih besar.

"Karena di laut itu rata. Kapalnya sendiri sudah menonjol," ujar Syarif.

Selain itu, kemungkinan orang disambar petir menjadi meningkat ketika ia berdiri di dekat objek yang berdiri sendiri, seperti pohon atau tiang bendera.

Objek berdiri sendiri yang dimaksud Syarif adalah tidak ada objek lain di sekitarnya sehingga posisinya paling menonjol atau paling tinggi.

Syarif menyebutkan, ketika orang mendekati objek yang berdiri sendiri dan jaraknya kurang dari dua meter, maka ia akan berpotensi disambar petir.

Kejadian tersebut dinamakan sambaran samping dan menyebabkan sebagian arus mengenai orang yang berada di dekat objek yang berdiri sendiri.

Baca juga: Setelah Hujan Lebat, Muncul Petir Sambar Jaringan Listrik 10 Rumah

Cara terhindar dari sambaran petir

Agar terhindari dari sambaran petir saat cuaca mendung atau hujan, disarankan sebaiknya mencari tempat berlindung ketika berada di tempat terbuka.

Terlebih lagi saat cuaca mendung dan di atasnya terdapat awan berwarna hitam, dan bulu kuduknya berdiri.

Sebab kondisi seperti itu menandakan medan listrik awan cukup tinggi dan dapat menghasilkan petir.

"Segera cari tempat berlindung yang paling aman. Ruangan apa saja yang mempunyai kerangka logam, seperti kabin, body mobil, atau kontainer, atau apa pun," saran Syarif.

Selain itu, agar terhindar dari petir, juga bisa mencari objek yang lebih tinggi tapi tidak menonjol. Selanjutnya hindari berteduh di bawah tiang bendera, pohon beringin, atau tiang layar kapal. 

Cara lain yang ia sarankan adalah tidak mendekati objek yang berdiri sendiri dalam jarak kurang dari dua meter.

"Tapi, secara statistik objek-objek yang menonjol sendiri itu lebih berisiko disambar petir," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Ibu dan Balita di Kota Bima Tersambar Petir Saat Makan di Piring Seng di Lapak Jualan

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com