KOMPAS.com - Obesitas atau kelebihan berat badan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga bayi hingga anak-anak.
Hal itu terjadi pada Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan yang memiliki berat badan 27 kilogram atau setara berat badan anak usia 8 tahun.
Ibu Kenzi, Pitriyah (40) mengaku sempat memberikan susu kental manis ketika anaknya berusia 12 bulan.
"Itu karena enggak mampu beli susu formula," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Kendati demikian, setelah berkonsultasi dengan dokter, Kenzi akhirnya diberi susu formula yang lebih encer.
Baca juga: Separuh Penduduk Dunia Diprediksi Mengalami Obesitas pada 2035
Obesitas pada bayi sangat memengaruhi aktivitas dan pertumbuhannya.
Pada kasus Kenzi, bayi laki-laki malang itu menjadi tidak seaktif bayi lainnya karena berat badannya yang berlebihan.
"Dia belum bisa jalan, baru bisa berdiri, tapi langsung duduk lagi," kata Pitriyah.
Dilansir dari Mayo Clinic, obesitas pada bayi bisa mengganggu masa pertumbuhannya.
Misalnya, bayi menjadi terlambat merangkak atau berjalan.
Hal tersebut juga akan berpengaruh kepada mental bayi.
Di sisi lain, bayi yang mengalami obesitas sering kali akan mengalaminya hingga dia dewasa.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Berat Badan 60 Kg Menjadi 45 Kg
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman berat badan untuk bayi dari mulai berusia 0-5 tahun.
Pedoman ini bisa digunakan untuk memantau pertumbuhan bayi sehingga terhindar dari obesitas.