Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Remaja Bawa Celurit Ditabrak Mobil di Magelang, Mengapa Mereka Nekat? Ini Kata Pakar

Kompas.com - 09/03/2023, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Media sosial diramaikan dengan video dua remaja di Magelang, Jawa Tengah berboncengan motor sambil membawa celurit ditabrak mobil pada Senin (6/3/2023).

Video yang viral di Twitter itu diketahui direkam oleh penumpang mobil yang menabrak kedua remaja tersebut.

Dalam video itu, terlihat remaja yang duduk di jok belakang mengayun-ayunkan celurit di tangan kanannya.

Kedua remaja itu kemudian dikejar oleh sebuah mobil yang melaju di belakang mereka. 

Saat dikejar, remaja yang duduk di jok belakang sempat membacokkan celurit yang dibawanya ke bodi depan mobil.

Pada akhirnya, kedua remaja itu terjatuh setelah ditabrak mobil yang mengejarnya.

Baca juga: Viral, Video Remaja Bawa Celurit Ditabrak Mobil di Magelang, Polisi: Pelaku Masih 17 Tahun

Dikutip dari Kompas.com Selasa (7/3/2023), kepolisian sudah menangkap kedua remaja tersebut setelah sempat dilarikan ke Puskesmas Mertoyudan karena mengalami luka lecet.

Diketahui, kedua remaja tersebut berusia 17 tahun, berinisial PB dan DA.

Polisi mengungkap bahwa tujuan dari PB dan DA berkeliling membawa celurit adalah untuk pamer.

Tak hanya itu, aksi keduanya yang dalam pengaruh minuman keras juga untuk menakut-nakuti masyarakat.

Lantas, mengapa dua remaja tersebut nekat melakukan aksi itu?

Baca juga: Kronologi Remaja Bawa Celurit di Magelang Ditabrak Mobil, Motif Awalnya Mengejar Ibu-ibu

Pendapat pakar

Dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Gita Aulia Nurani mengatakan, aksi kedua remaja yang videonya viral dipengaruhi oleh karakteristik perkembangan psikologis pada usia mereka.

“Remaja memang dalam posisi sedang mencari bakat, minat, keahlian yang sesuai dengan diri mereka,” ucap Gita ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Selain itu, Gita menjelaskan, pengakuan dari lingkungan juga memberi andil dalam pencarian tersebut.

Menurutnya, perilaku remaja yang muncul itu mencerminkan lingkungan di mana mereka bergaul.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com