Bahkan menurut Michael, seberapa kerasnya berusaha mengatur pola makan dan olahraga, apabila ternyata disebabkan penyakit, maka perut buncit tidak akan bisa hilang.
"Pasien perut buncit, sudah jaga makan dan olahraga, ternyata di rahimnya ada mioma uteri. Itu sampai diet kaya apa pun nggak bakal kecil," kata dia.
"Jadi kita harus punya gambaran dulu, orang yang perutnya buncit belum tentu karena kurang olahraga," imbuhnya.
Dia menuturkan, semua makanan bisa dikonsumsi selama diimbangi dengan olahraga. Oleh karena itu, makan berlebihan dengan tak disertai olahraga atau aktivitas fisik, akan menyebabkan perut buncit.
Berbeda dengan persepsi masyarakat yang menyebut bahwa perut buncit dapat dihilangkan dengan mengurangi asupan karbohidrat, Michael menentangnya.
Menurut Michael, pemilik perut buncit masih bisa mengonsumsi makanan yang sehat, yakni makanan dengan komposisi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, serta serat.
Baca juga: Benarkah Olahraga di Tempat Dingin atau Ber-AC Akan Sia-sia?
Minimnya aktivitas fisik dan olahraga turut menjadi penyebab perut buncit. Oleh karena itu, olahraga adalah salah satu solusi guna menyeimbangkan asupan makan.
"Kalau kita berolahraga, bekerja (aktivitas) banyak, tentu kita mengeluarkan energi banyak. Dengan demikian, kita nggak masalah makan, selama kita berolahraga yang cukup," kata dia.
Adapun jenis olahraga untuk membantu mengurangi perut buncit menurut Michael, antara lain:
Gaya hidup tidak sehat seperti gemar mengonsumsi alkohol menjadi salah satu penyebab perut buncit.
"Dalam hal ini kalau dia tidak ada penyakit, tapi mengonsumsi alkohol terus-menerus, perutnya bisa buncit," terang Michael.
Apabila perut buncit disebabkan konsumsi alkohol berlebihan, maka olahraga saja tidak akan cukup.
Baca juga: 11 Makanan dan Minuman Penimbun Lemak Tertinggi di Perut
Jika olahraga, makanan, gaya hidup, dan penyakit tidak menjadi penyebab perut buncit, spesialis kedokteran olahraga ini menduga disebabkan oleh sarcopenia dan dynapenia.
Sarcopenia atau sarkopenia sendiri merupakan kondisi saat massa otot berkurang.
"Terjadi karena faktor usia, makan sedikit, sehingga massa ototnya berkurang, ototnya menjadi kisut dan berkurang," jelas Michael.