Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya

Kompas.com - Diperbarui 18/03/2023, 04:24 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang disebabkan karena kadar gula (glukosa) darah tinggi.

Diabetes dapat berlangsung dalam jangka waktu lama dan dapat memengaruhi berbagai kalangan, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang lanjut usia.

Untuk itu, pentingnya mengetahui apa itu diabetes, jenis-jenisnya, dan gejalanya, agar diabetes dapat diatasi sedini mungkin.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Diabetes Beserta Penyebabnya

Apa itu diabetes?

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang dapat bertahan lama dan bisa memengaruhi cara tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.

Tubuh akan memecah sebagian besar makanan menjadi gula (glukosa) dan melepaskannya ke aliran darah.

Saat gula darah naik, itu memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin.

Di sini, insulin akan bertindak sebagai kunci untuk membiarkan gula darah masuk ke sel tubuh yang nantinya akan digunakan sebagai energi.

Baca juga: 8 Perubahan Gaya Hidup untuk Kontrol Gula Darah bagi Penderita Diabetes

Saat mengalami diabetes, tubuh tidak dapat membuat cukup insulin atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin sebagaimana mestinya.

Ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin atau sel berhenti merespons insulin, maka tubuh akan memiliki terlalu banyak gula darah yang berada di aliran darah.

Jika dibiarkan, seiring berjalannya waktu hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes Beserta Faktor Risikonya

Jenis-jenis diabetes

ilustrasi pria mengalami gangguan penglihatan akibat diabetesFreepik/cookie_studio ilustrasi pria mengalami gangguan penglihatan akibat diabetes

Ada beberapa jenis diabetes yang sering dialami oleh kebanyakan orang, di antaranya yakni:

  1. Diabetes tipe 1
  2. Diabetes tipe 2
  3. Diabetes gestasional
  4. Prediabetes

Berikut penjelasan terkait jenis-jenis diabetes di atas:

1. Diabetes tipe 1

Penyebab diabetes tipe 1 masih belum diketahui secara pasti. Namun, diabetes ini diduga disebabkan oleh reaksi autoimun di mana tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja.

Reaksi ini dapat menghentikan tubuh dalam membuat insulin. Sekitar 5-10 persen penderita diabetes memiliki tipe 1. Selain itu, gejala diabetes tipe 1 ini sering kali berkembang dengan cepat.

Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Bagi penderita diabetes tipe 1, mereka harus mengonsumsi insulin setiap hari untuk bertahan hidup. Hingga saat ini, belum ada yang tahu cara untuk mencegah diabetes tipe 1.

Baca juga: 5 Jenis Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Diabetes, Apa Saja?

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik dan tidak dapat menjaga gula darah pada tingkat normal.

Sekitar 90-95 persen penderita diabetes memiliki tipe 2 ini. Penyakit ini dapat berkembang selama bertahun-tahun.

Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang dewasa, namun lebih banyak terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat, seperti:

  • Diet dan penurun berat badan
  • Makan makanan sehat
  • Banyak melakukan aktivitas fisik dan berolahraga

Baca juga: 7 Kebiasaan Makan yang Baik untuk Penderita Diabetes, Bisa Mengontrol Gula Darah

3. Diabetes gestasional

ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi.Shutterstock/Elnur ilustrasi bahaya diabetes gestasional bagi ibu hamil dan bayi.

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang dapat berkembang pada wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes.

Jika Anda menderita diabetes gestasional, kemungkinan bayi Anda juga dapat berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan.

Diabetes gestasional biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir. Namun, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Dengan memiliki riwayat diabetes gestasional, bayi Anda mungkin lebih cenderung mengalami obesitas saat masih anak-anak atau remaja. Selain itu, kemungkinan mereka juga dapat mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Baca juga: 11 Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Diabetes, Apa Saja?

4. Prediabetes

Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah lebih tinggi dari normal, namun tidak cukup tinggi untuk diagnosis menjadi diabetes tipe 2.

Di Amerika Serikat, 96 juta orang dewasa memiliki prediabetes, namun banyak di antaranya yang tidak menyadarinya.  Prediabetes dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.

Dikutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa jenis diabetes lainnya, meliputi:

  1. Diabetes tipe 3c
  2. Diabetes autoimun laten pada orang dewasa (LADA)
  3. Maturity-onset diabetes of the young (MODY)
  4. Diabetes neonatal
  5. Brittle diabetes atau diabetes labil

Baca juga: 7 Cara untuk Mengontrol Kadar Gula Darah dalam Tubuh, Apa Saja?

Berikut penjabaran lebih lengkapnya:

1. Diabetes tipe 3c

Kondisi yang terjadi ketika pankreas mengalami kerusakan (selain kerusakan autoimun), yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam memproduksi insulin.

Beberapa penyakit seperti, pankreatitis, kanker pankreas, fibrosis kistik, dan hemokromatosis dapat menyebabkan kerusakan pankreas yang mengakibatkan diabetes.

Pengangkatan pankreas (pankreatektomi) juga menghasilkan Tipe 3c.

2. Diabetes autoimun laten pada orang dewasa (LADA)

Seperti diabetes Tipe 1, LADA juga dihasilkan dari reaksi autoimun, tetapi berkembang jauh lebih lambat daripada Tipe 1.

Orang yang didiagnosis dengan LADA biasanya berusia di atas 30 tahun.

3. Maturity-onset diabetes of the young (MODY)

Diabetes tipe ini juga sering disebut sebagai diabetes monogenik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com