KOMPAS.com - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berdiri sejak 6 Maret 1961.
Ini artinya, satuan militer yang saat ini dipimpin oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sudah berusia 62 tahun.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62, Kostrad mengangkat tema "Disiplin, Profesional, dan Dicintai Rakyat".
Tema tersebut diangkat supaya Kostrad selalu memberikan sumbangsih yang nyata dan baik, serta satuan ini lebih dicintai rakyat.
Lantas, bagaimana sejarah lahirnya Kostrad?
Dilansir dari laman resmi Kostrad, lahirnya satuan militer ini tidak bisa dilepaskan dari sosok mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal AH Nasution.
Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 menghadapi berbagai ancaman.
Gangguan keamanan datang dari pemberontakan di dalam negeri, seperti pengkhianatan PKI Muso pada tahun 1948 di Madiun.
Tak hanya itu, Westerling yang berstatus sebagai mantan komandan pasukan Belanda juga menginisiasi pemberontakan APRA pada tahun 1950.
Berkaca dari beberapa pemberontakan yang terjadi, TNI Angkatan Darat (AD) menilai pembentukan satuan militer yang sifatnya mobile dengan kemampuan yang diperlukan.
TNI AD juga merasa perlu mendirikan satuan militer yang siap tempur dan dapat ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia sehingga dibentuklah Cadangan Umum AD (Caduad).
Berangkat dari alasan itulah AH Nasution mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS.1067/12/1960 tanggal 27 Desember 1960.
Isi surat keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok kerja yang dikepalai Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto.
Caduad lantas diresmikan pada 6 Maret 1961 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Lahir Kostrad.
Baca juga: Mengenal Renang Militer, Kemampuan yang Wajib Dimiliki Prajurit Kostrad