Sejak diresmikan pada 6 Maret 1961, Soeharto didapuk sebagai sebagai Korra I Caduad dengan dibantu Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma sebagai kepala staf.
Prajurit Caduad pada saat itu berasal dari Komando Daerah Miluter (Kodam) dari pendidkkan dasar masing-masing kecabangan.
Kemudian, Korra I Caduad mendapat mandat untuk melaksanakan operasi pembebasan Irian Barat dari Belanda.
Hal tersebut adalah tindak lanjut dari dicetuskannya Tri Komando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961.
Isi Trikora, yakni menggagalkan pembentukan negara Papua di Irian Barat, mengibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat, dan mengadakan mobilisasi umum.
Mandat yang diberikan Soekarno lantas ditindaklanjuti dengan Komando Mandala di wilayah timur Indonesia.
Markas besarnya berada di Ujung Pandang dan Soeharto berposisi sebagai Panglima Mandala.
Operasi tersebut juga mellibatkan AD, AU, dan AL beserta sukarelawan dan masa rakyat yang diberi nama Operasi Jayawijaya.
Tujuan dari Operasi Jayawijaya adalah membebaskan Irian Barat dari cengkeraman Belanda dan melakukan perang secara terbuka apabila perundingan damai dengan Belanda di New York, AS tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Spesifikasi Rantis Komodo Kostrad yang Lindas Ibu di Purwakarta, Beratnya Capai 5,8 Ton
Setelah melaksanakan operasi di Irian Jaya, Korra I Caduad yang awalnya dipimpin oleh Seoharto berubah nama menjadi Kostrad.
Hal tersebut merupakan tindaklanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963.
Tugas pokok Kostrad adalah melaksanakan operasi militer secara mandiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan untuk mempertahankan NKRI.
Adapun, kedudukan Kostrad sebagai kotama dan berada di bawah Kasad dari segi pembinaan.
Tetapi, Kostrad berada di bawah Panglima TNI dalam segi operasionalnya.
Dilansir dari laman resmi Kostrad, satuan militer ini mempunyai motto atau sesanti, yaitu Yudha Nirbaya Bhakti.
Kata Yudha memiliki arti perang, kata Nirbaya memiliki arti mara bahaya, dan kata Bhakti memiliki arti pengabdian dan amal kebajikan.
Gabungan dari ketiga kata tersebut mempunyai makna bahwa prajurit Kostrad memiliki tugas untuk melenyapkan nafsu angkara murkara seluruh musuh, baik dari dalam maupun luar negeri.
Prajurit Kostrad juga diberi tugas untuk mewujudkan cita-cita rakyat, bangsa, dan negara yang adil dan maksud sesuai Pancasila.
Baca juga: KSAD Pastikan Mental Prajurit Kostrad yang Diduga Diperkosa Oknum Paspampres Dipulihkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.