Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penganiayaan Mario Dandy Satrio Lepas Ventilator, Alat Apa Itu?

Kompas.com - 01/03/2023, 06:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kapan ventilator dilepas?

Ari menerangkan bahwa dokter dan tim medis akan melepas ventilator ketika kondisi pasien sudah menunjukkan kemajuan.

Pasien tidak menggunakan ventilator ketika kondisi paru-paru yang sebelumnya bermasalah sudah membaik.

Di sisi lain, dokter dan tim medis bakal menilai kemampuan paru-paru untuk mencukupi kebutuhan oksigen pada tubuh.

Ketika tubuh tidak kekurangan oksigen dari paru-paru maka ventilator yang sebelumnya digunakan pasien akan dilepas.

"Setelah perjalanannya (pasien) kondisi bahwa ia sudah bisa lepas ventilator, artinya kondisi paru-parunya sudah semakin baik," tutur Ari.

Baca juga: Pacar Mario Dandy Satrio Kembali Diperiksa Polisi Terkait Penganiyaan Anak Pengurus GP Ansor

David tak lagi menggunakan sedasi

Selain melepas ventilator, dokter dan tim medis juga tak lagi memakai sedasi kendati kondisi David belum sadarkan diri.

Dikutip dari Kompas.com, anggota bidang siber dan media Pengurus Pusat GP Ansor Ahmad Taufig bilang bahwa kondisi korban tidak lagi gelisah walau tidak diberikan obaat penenang.

"Semoga cepat menaikkan tingkat kesadarannya," kata Taufiq.

"Sudah mulai merespons suara, ada respons gerak, dan tidak kejang-kejang tambahnya.

Adapun, sedasi seperti digunakan David adalah penggunaan obat anestasi supaya menghasilkan penurunan tingkat kesadaran.

Sedasi diberikan supaya pasien tidak merasakan cemas dan merasa mengantuk tanpa komunikasi secarea lisan.

Di sisi lain, sedasi juga diberikan pada pasien dengan cedera ortak atau cedera kepala dengan tingkat sedang sampai berat.

Pasien yang mengalami diffuse axonal injury seperti dialami David akan diberikan obat tersebut.

"Pada kasus tertentu digunakan untuk membuat kondisi pasien lebih tenang, tidak gelisah, serta mengurangi rasa nyeri pasien," ujar dokter spesialis bedah saraf RS St. Elisabeth Semarang, Christian Beta Kurniawan.

Baca juga: Update Kondisi Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya Mario: Sudah Mulai Merespons Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com