Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gereja Sion, Gereja Tertua di Indonesia, Berdiri sejak 1693

Kompas.com - 22/02/2023, 06:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terletak di sudut Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua Raya, Jakarta Barat, Gereja Sion menjadi gereja tertua dan pertama di Indonesia.

Gereja tua ini ditopang 10.000 kayu dolken bulat sebagai fondasi bangunannya. Berkat fondasi itu juga, Gerja Sion masih berdiri hingga saat ini.

Bahkan, gempa bumi besar yang diakibatkan oleh letusan gunung Krakatau pada 1883 disebut-sebut tak sedikit pun meretakkan Gereja Sion.

Tahun berapa Gereja Sion dibangun? 

 

Baca juga: Gereja Sion, Gereja Tertua di Jakarta yang Usianya Lebih dari Tiga Abad

Gereja Sion Shutterstock Gereja Sion

 

Berdiri sejak 1693

Dikutip dari Harian Kompas, (23/12/2001), Gereja Sion dibangun pada tahun 1693 oleh arsitek Ewout Verhagen.

Ciri khas dari gereja ini adalah jendela lengkung antik setinggi tiga meter, serta pintu gerbang gereja dengan tiang antik bergaya Yunani.

Bentuk bangunan yang segi empat memiliki ruang tambahan yang juga berbentuk segi empat sebagai tempat dewan gereja berkumpul (konsistori).

Gereja ini juga menjadi tempat sejumlah nisan peninggalan zaman VOC, termasuk milik Gubernur Jenderal Hanricus Zwaardecroon yang berlapis perunggu.

Pada masa pemerintahan VOC, Gereja Sion dikenal sebagai Gereja Portugis di Luar Tembok Kota Batavia, catat Harian Kompas, 23 Desember 2017.

Desain bangunan yang bernuansa Portugis ini sengaja dibuat agar familiar bagi para mantan budak Portugis yang dibebaskan VOC dari Kesultanan Malaka.

Gereja SionKompas.com / Gabriella Wijaya Gereja Sion

Tempat belajar budak Portugis

Sebagai informasi, gereja ini sebelumnya merupakan tempat belajar agama bagi para budak Portugis selama beberapa waktu.

Tempat itu didirikan di antara kuburan para bekas budak Portugis yang ditempatkan di luar tembok Kota Batavia di kawasan yang kini dikenal sebagai Kota Tua Jakarta.

Karena semakin banyak yang belajar dan beribadah, bangunan itu tak lagi cukup menampung para budak, sehingga diputuskan untuk membangun gereja.

Sejak saat itu, Gereja Sion belum pernah berganti fungsi hingga sekarang.

Baca juga: Mengintip Mobil Pertama di Indonesia, Punya Siapa?

 

Restorasi Gereja Sion

Orgel Gereja SionKompas.com / Gabriella Wijaya Orgel Gereja Sion

Pada bagian depan sisi utara gereja, terdapat balkon yang memuat orgel gereja.

Terbuat dari kayu terukir dengan pipa-pipa besi di dalamnya, orgel ini merupakan hibah putri Pendeta John Maurits Moor pada abad ke-17.

Pada salah satu dinding geraja memuat sebuah batu bertulis dalam bahasa Belanda yang artinya "Batu pertama gereja ini diletakkan 19 Oktober 1693 oleh Pieter van Hoorn".

Sepanjang sejarah, gereja itu sempat beberapa kali mengalami restorasi besar, yakni pada 1725, 1920, 1976, dan 2002.

Harian Kompas, 24 Desember 2020 memberitakan, penataan lingkungan juga pernah dilakukan di Gereja Sion, selain perbaikan bangunan.

Dulu, di sekitar gereja ada ribuan makam. Sebagian yang dikuburkan di sana adalah korban aneka wabah yang melanda Batavia. Kini, di sekitar gereja hanya tersisa 11 makam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com