Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Website Pemerintah Jadi Iklan Situs Judi Online, Ada Apa?

Kompas.com - 12/02/2023, 10:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet di media sosial, ramai membicarakan mengenai situs pemerintah yang berubah menjadi situs judi online.

Hal tersebut terungkap dari unggahan akun media sosial Twitter @lantip, 11 Februari 2023. 

"hai @kemkominfo @BSSN_RI nyenyak tidur kalian? situs pemerintah promosi judi ini sejak kapankah? masih punya stok malu ndak?," tulis akun tersebut.

Hingga Minggu (12/2/2023) unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2.691 pengguna dan di-Retweet 1.313 kali. 

Saat Kompas.com mencoba memasukkan kata kunci "situs slot judi gacor" di pencarian Google, hasilnya ditemukan banyak website pemerintah jadi situs judi online. 

Termasuk situs Kemenag RI dan kepolisian dengan domain .go.id. Secara spesifik, Kompas.com mencoba memasukkan kata kunci "situs slot judi gacor, site:go.id" di pencarian Google agar pencarian berfokus pada domain .go.id saja.

Hasilnya, ditemukan cukup banyak artikel slot judi berasal dari puluhan situs pemerintah baik pusat maupun daerah.

Hasil percobaan pencarian Kompas.com untuk mengetahui situs pemerintah iklankan judiGoogle Hasil percobaan pencarian Kompas.com untuk mengetahui situs pemerintah iklankan judi

Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Pendapat ahli

Kompas.com sudah menghubungi Kominfo, BSSN, dan kepolisian untuk mengonfirmasi hal tersebut, namun tidak mendapatkan jawaban. 

Terkait hal tersebut, ahli sekaligus dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana menilai, hal ini menunjukkan kelemahan dan adanya celah di situs-situs pemerintah domain go.id.

"Dengan celah tersebut seorang hacker bisa mengunggah file laman web judi tersebut," kata Rosihanari dihubungi Kompas.com, Saabtu (11/2/2023).

Menurutnya banyaknya situs-situs pemerintah yang menampilkan artikel slot judi terjadi karena hacker menggunakan tool untuk melakukan scan pada situs-situs yang berakhiran .go.id.

"Sekali pencet tool-nya itu bisa ketemu ratusan situs go.id yg punya celah," kata Rosihanari.

Keamanan situs lemah

Situs yang berhasil dibobol menurutnya karena kemungkinan situs-situs tersebut memiliki kelemahan di file upload vulnerability.

"Web servernya memungkinkan user mengupload file ke server tanpa validasi file yang cukup baik. Sehingga file-file web yang terdiri dari file html, image, javascript dan lain-lain bisa diunggah," terangnya.

Padahal seharusnya file yang diunggah harus divalidasi, misal hanya bisa unggah file .pdf sata atau image saja.

"Itu kelemahan pertama, kelemahan kedua bisa dari aplikasi webnya. Sehingga memungkinkan orang lain yang bukan haknya bisa mengupload file," ujar dia.

Kelemahan ketiga menurutnya terjadi berasal dari konfigurasi server seperti karena settingan chmod direktori yang kemudian menyebabkan orang yang tidak berhak bisa mendapatkan akses penuh.

"Ada banyak faktor, harus dicari kemungkinan celahnya, scan semua vulnerability yang muncul, dan tambal satu persaatu," kata dia.

Perlu dicek siapa pemasang iklan situs judi

Sementara itu, dihubungi terpisah pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya menyebut hal semacam ini adalah masalah yang tak berkesudahan.

"Ini memang masalah yang tidak berkesudahan dan harusnya bisa diselesaikan dengan tuntas kalau memang pihak berwenang mau menindaklanjuti dengan serius," kata dia dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/1/2023).

Ia menyebut hal semacam ini akan selalu ada dan dapat menyusup ke situs pemerintah ataupun situs yang memiliki kelemahan.

Untuk mengatasi hal semacam ini terus berulang ia menilai pihak berwenang menelusuri alamat penerima pendaftaran dan mengidentifikasi siapa yang menjalankan program judi online ini

Selain itu menelusuri nomor WhatsApp dan nomor rekening yang digunakan untuk menerima uang.

"Lalu berkerjasama dengan PPATK dengan mudah ditelusuri jejak keluar masuk uang judi online ini," kata dia.

Menurutnya hal ini dijalankan hanya oleh beberapa orang yang kemudian menyewa tim yang ahli menerobos dan mencari situs-situs pemerintah, pendidikan yang memiliki kelemahan dan bisa disusupi informasi judi.

Kemudian semua situs yang lemah tersebut diinjeksi dengan situs yang telah dipersiapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com