Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Anak Dilecehkan Ayahnya Usai Ibunya Meninggal, Ini Tanggapan KPAI dan Komnas Perempuan

Kompas.com - 09/02/2023, 07:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video curhatan seorang anak remaja perempuan yang dilecehkan oleh ayahnya setelah ibunya meninggal, ramai di media sosial.

Hal tersebut bermula dari curhatan korban yang diunggah di akun Tiktok pribadinya. Namun saat ini, video tersebut telah dihapus oleh pihak Tiktok.

Tak lama, unggahan tangkapan layar dari anak tersebut juga ramai dibicaran di Twitter setelah diunggah oleh akun ini pada Sabtu (4/2/2023).

"Barangkali ada yang bisa bantu kakak ini, bantu up gaisss," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (8/2/2023), unggahan itu telah dilihat sebanyak 5,2 juta kali dan mendapatkan 2,433 komentar dari warganet.

"Ya allah, bantu up biar dinotice @KomnasPerempuan @KomnasHAM @KPAI_official, moga kakaknya diberi perlindungan dan keamanan secepatnya, buat kakanya lebih baik mengadu terlebih dulu ke pihak keluarga ibu atau laporkan ke rt setempat," tulis akun ini.

"Gw udh bingung mau komen apa soal nafsunya laki2, udh g bisa kekontrol anak sendiri mau diembat juga, kalian laki2 tuh knp sih??," kata akun ini.

Lantas, bagaimana tanggapan KPAI dan Komnas Perempuan terkait hal tersebut?

Tanggapan Komnas Perempuan

Komnas Perempuan melalui akun resmi Twitter @KomnasPerempuan sudah merespons hal tersebut pada Minggu (5/2/2023).

"Terima kasih sudah mention Komnas Perempuan. Kami teruskan informasinya ke internal untuk dicek selengkapnya. Jika memiliki kontak korban, kiranya berkenan DM Komnas Perempuan ya," tulisnya.

Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023), Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menyampaikan, bahwa kasus tersebut masih perlu didalami lebih lanjut.

"Kami coba reach out tapi tampaknya ia tidak berkeinginan untuk melaporkan," katanya.

Andy mengimbau siapa saja yang melihat, mengalami, atau mengetahui terjadinya kekerasan terhadap perempuan, segera cari pertolongan agar kondisi tidak memburuk.

Kini di tingkat provinsi, kota/kabupaten, sudah ada pusat layanan terpadu yang dikoordinasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) juga unit khusus di kepolisian.

Bisa juga untuk menghubungi Sapa 129, atau hubungi Komnas Perempuan untuk informasi dan pengaduan. 

Baca juga: Ramai soal Pernikahan Dini Anak Belasan Tahun, KPAI: Belum Ada Aturan Tegas

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com