KOMPAS.com - Penyakit asam urat terjadi karena penumpukan kristal asam urat yang disebabkan oleh faktor usia maupun gaya hidup.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), asam urat biasanya ditandai dengan pembengkakan, nyeri, bahkan sensasi panas.
Gangguan-gangguan tersebut dapat terjadi pada jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki, lutu, termasuk jempol kaki.
Pada umumnya, asam urat menyerang orang yang usianya sudah dewasa atau lansia, baik laki-laki maupun perempuan.
Tetapi, anak juga dapat mengalami kondisi yang sama sehingga mereka merasa tidak nyaman ketika beraktivitas.
Baca juga: 5 Hal Penting yang Wajib Diketahui Penderita Asam Urat
Baca juga: 5 Ciri-ciri Asam Urat di Lutut dan Penyebabnya
Berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasi asam urat yang dialami anak:
Dilansir dari Medical News Today, asam urat yang menyerang anak disebut gout pediatric.
Sendi yang mengalami penumpukan kristal asam urat menjadi begkak, kaku, bahkan terasa nyeri ketika digerakkan atau disentuh.
Sebenarnya, anak dan remaja termasuk kelompok yang jarang terkena asam urat, namun ada beberapa kondisi yang mendasarinya.
Asam urat pada anak biasanya dimulai di jempol kaki dan berlanjut ke persendian lainnya.
Ada beberapa gejala yang dirasakan anak pada persendian ketika mereka terkena asam urat:
Baca juga: Benarkah Makan Kangkung Memicu Asam Urat Kambuh?
Asam urat terjadi akrena hiperurisemia atau berlebihannya kadar asam urat yang mengalir dalam darah.
Senyawa ini dapat terbentuk dan menumpuk di dalam tubuh ketika orang mengasup purin.
Purin adalah senyawa kimia yang secara alami berasal dari tubuh dan bisa didapatkan dari makanan.
Baca juga: 4 Buah Penurun Asam Urat, Bantu Redakan Nyeri dan Cegah Kambuh Kembali
Khusus pada anak, penyebab asam urat dipicu oleh: